Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Self Esteem", Sebuah Seni Menghargai Diri Sendiri

2 September 2023   21:50 Diperbarui: 3 September 2023   11:20 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karir | sumber: osca.co.id

Kamu telah berhasil berada di tahapan wawancara, setelah tahapan ini dilalui memang hanya akan ada dua kemungkinan, "lulus ataupun tidak lulus". 

Karena para peserta yang masuk hingga ke tahap wawancara, tidak serta merta mengantarkannya langsung diterima pada perusahaan tersebut, di mana masih ada tahap penyaringan pada pengumuman final. 

Harap-harap cemas, kamu langsung menekan menu login tepat di pukul 00.00, sesaat pergantian jam menuju ke hari esoknya dan "deg", kamu hanya bisa terdiam dan terpaku. Bibirmu terasa keluh. 

Rangkaian kata berwarna merah membentuk sebuah kalimat yang tidak kamu harapkan, "terima kasih atas partisipasi anda dalam program ABC batch 2, maaf anda dinyatakan tidak lulus pada bidang profesi tersebut".

Matamu terasa memanas dan butiran air mata sukses membasahi pipi. Sesaat kemudian handphone-mu berdering, temanmu yang ikut serta pada seleksi tersebut menanyakan hasil yang kamu terima. 

Ilustrasi seseorang yang sedang menangis | sumber: liputan6.com
Ilustrasi seseorang yang sedang menangis | sumber: liputan6.com

Berbeda dengan dirimu, temanmu dinyatakan lulus dan akan otomatis mengikuti OJT (On the Job Training) selama 3 bulan ke depan. 

Seketika itu, kamu menghardik dirimu atas kegagalan yang kamu peroleh, "hmmm...gue ternyata kurang pinter, kenapa ga bisa lulus sih, kenapa bodoh banget gini sih". 

Atau mungkin, dengan spontanitas kamu mengumandangkan kalimat yang seharusnya tak perlu diucapkan,"kenapa loh bisa lulus sih, sementara gue malah sebaliknya, kenapa dunia bagaikan tak adil", sebutir air mata kembali sukses membasahi pipimu.

Padahal jauh sebelum kegagalan pada tes ini, kamu adalah orang yang paling optimis. Namun kenapa, baru terjadi sebuah kegagalan, kamu merasa dunia seakan-akan runtuh karenanya. 

Ilustrasi self esteem | sumber: markgoulston.com
Ilustrasi self esteem | sumber: markgoulston.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun