Atau bisa juga, ketika kamu sedang menulis dengan begitu lancarnya tiba-tiba langsung menghentikan kegiatanmu itu, "apalagi ya yang mau ditulis, kok rada-rada ga nyambung deh alurnya".Â
Di mana kamu seolah-olah tidak bisa berpikir dan telah kehabisan ide untuk menghasilkan suatu karya, bagaikan terhenti pada sebuah jalan buntu. Wah temboknya gede banget, gimana mau lewat.Â
Mau maju tidak ada jalan lagi, mau mundur juga tidak mungkin. Bagaikan tidak ada inspirasi yang menghampirimu dan tidak ada imajinasi yang menyapamu.Â
Di mana kamu pun kesulitan untuk membuat rangkaian kata demi kata, agar mudah dipahami oleh bagi para pembaca.Â
Hingga akhirnya, kamu mengulang kembali membaca tulisanmu, dengan maksud dan tujuan agar bisa menemukan ide dadakan untuk menyambung tulisan, namun tetap saja, nihil hasil yang didapatkan.Â
Sehingga tahapan demi tahapan ketika kamu akan menulis benar-benar terhambat, waktu yang ada pun semakin mengulur panjang.Â
Dan pada akhirnya, tulisanmu pun tidak mencapai kata selesai, alias nyangkut ditengah jalan dan ini dikenal dengan writer's block.Â
Dilansir dari sehatq.com bahwa writer's block merupakan suatu kondisi di mana seorang penulis terampil yang punya keinginan untuk menulis, tetapi tidak dapat menuliskan apa pun.Â
Istilah writer's block itu sendiri pertama kali dipopulerkan pada tahun 1940-an oleh Edmund Bergler, yang merupakan seorang psikoanalisis dari Amerika.Â