Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Waspadai "Wangiri Fraud", Ketika Panggilan Telepon Asing Datang dan Menghantui

25 Agustus 2023   21:46 Diperbarui: 26 Agustus 2023   10:12 1514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laporkan panggilan yamg mencurigakan | sumber: batam.tribunnews.com

Seiring dengan perkembang dunia yang semakin menuju ke era teknologi, berbagai macam akses kemudahan hadir, salah satunya di dalam bidang komunikasi. 

Jauh sebelum generasi alpha dilahirkan, berkomunikasi tidaklah semudah sekarang. 

Untuk menghubungi seseorang yang berada jauh darimu, sekedar untuk bertanya kabar, kamu harus pergi ke sebuah wartel (warung telekomunikasi/warung telepon), ataupun pergi ke telepon umum. 

Wartel (warung telekomunikasi/warung telepon) | sumber: akurat.co
Wartel (warung telekomunikasi/warung telepon) | sumber: akurat.co

Wartel sendiri lebih bersifat pribadi, karena memiliki ruang khusus untuk menelepon. Berbeda dengan telepon umum, yang bersifat lebih terbuka, karena tidak memiliki ruang khusus. 

Telepon umum sendiri lebih dominan ditempatkan pada keramaian, seperti halnya di pinggir jalan agar lebih mudah dijangkau. 

Telepon umum | sumber: bobo.grid.id
Telepon umum | sumber: bobo.grid.id

Waktu masih kecil dulu, saya juga sering menggunakan telepon umum ini dan kebetulan, ada salah satu telepon umum yang ditempat tidak jauh dari sekolah. 

Telepon umum ini biasanya saya gunakan untuk menelepon ke rumah dan memberitahukan jika di sekolah sedang ada pelajaran tambahan, sehingga kemungkinan pulang sedikit lebih terlambat. 

Kenangan yang selalu teringat di saat itu adalah dengan mencatat nomor telepon rumah di buku dan membawa uang koin di dalam tas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun