Ketika minat membaca turun drastis, rangkaian kalimat yang disajikan tak mampu diselami, bayangan alur cerita pun tak mampu dinikmati. Apakah ini yang dinamakan reading slump? Adakah solusi terbaik yang bisa dilakukan ketika reading slump datang dan menyapa?Â
Membaca adalah kegiatan yang begitu menyenangkan. Lewat membaca kamu akan mengetahui berbagai macam informasi, serta ilmu pengetahuan baru yang belum kamu ketahui sebelumnya.Â
Kegiatan yang satu ini (membaca) bisa kamu lakukan melalui sebuah buku, e-book, koran ataupun artikel yang menyajikan berbagai macam informasi ataupun berita terhangat. Ketika kamu memegang sebuah brosur dan melihat isinya, kamu juga sudah tergolong membaca.Â
Akan tetapi, pada pembahasan kali ini akan difokuskan pada kegiatan membaca buku yang tiba-tiba kehilangan daya tariknya tersendiri untuk melanjutkan ke kata selanjutnya, ke kalimat selanjutnya, bahkan ke halaman selanjutnya. Kok bisa? Kenapa ya?Â
Yuk lanjut baca artikel ini lagi.
Membaca sebuah buku pastinya dimulai dengan niat. Misalnya, kamu tertarik akan judul yang disajikan ditambah lagi dengan cover yang unik, tidak hanya itu saja, buku tersebut juga masuk ke dalam jajaran best seller dan berasal dari kisah nyata, sehingga menimbulkan magnetnya tersendiri untuk menarik para pembaca.Â
Sama halnya ketika kamu datang ke toko buku, aroma khas dari sebuah buku pastinya akan masuk ke indra penciumanmu. Dan kamu sendiri akan melihat susunan buku dengan begitu rapi, yang terpajang pada rak-rak buku.Â
Semuanya sudah dikelompokkan berdasarkan kategorinya. Mulai dari kategori fiksi, politik, hukum, agama dan tentunya masih banyak lagi. Sudah tidak diragukan lagi kamu pasti akan tergoda. Tertarik, angkut, bungkus, bayar, dan bawa pulang.Â
Menyaksikan buku-buku yang tertata dengan rapi sesuai dengan kategorinya ini, sudah menunjukkan bahwa setiap orang punya selera bacaan yang berbeda-beda, semua itu merupakan hak masing-masing individu.