Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengenal "Halo Effect", Ketika Kesan Pertama Memberikan Sebuah Kesan

23 Desember 2021   19:16 Diperbarui: 24 Desember 2021   17:07 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan drama Secret in the Lattice | sumber: channel YouTube Mango TV

Ilustrasi halo effect | sumber: tugu.com
Ilustrasi halo effect | sumber: tugu.com

Pertama, jangan terlalu cepat memberikan penilaian. Tidak jarang, kesan pertama memang bisa memberikan kesan tersendiri bagi yang bersangkutan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Song Zi Qi kepada Ding Xian pada alur cerita drama di atas. 

Di mana first impression yang terjadi di antara keduanya bisa membuat Song Zi Qi memberikan julukan monster kecil untuk Ding Xian. 

Sederhananya, Song Zi Qi telah memberikan penilaian secara spontanitas meskipun baru sebatas "say helo" di awal perjumpaan. 

Meskipun demikian, memberikan penilaian secara spontanitas juga tidaklah baik dilakukan, karena kesan pertama tidak bisa kamu arahkan untuk menilai seseorang secara keseluruhan.

Karena masih ada sisi lain yang belum kamu ketahui dari yang bersangkutan, di mana kamu sendiri belum mengenalnya secara lebih mendalam. 

Itulah sebabnya, penilaian pertama terkadang tidak bisa dijadikan sebagai patokan mutlak, kenapa sih A bisa menunjukkan raut wajah demikian dan kenapa sih A bisa berkesan acuh tak acuh bahkan terlihat sangat cuek. 

Tidak ada salahnya, apabila kamu menilai seseorang secara lebih bertahap, di mana kamu sendiri bisa mengenalinya terlebih dahulu, dengan demikian kamu bisa mengetahui fakta yang lebih lengkap daripada fakta pertama berjumpa. 

Kedua, kenali lebih mendalam. Poin kedua ini, bisa dikatakan saling berkesinambungan dengan poin pertama. 

Ketika kamu berhasil menahan diri untuk tidak memberikan asumsi secara mutlak pada kesan pertama, kamu tidak akan memberikan kesimpulan bahwa yang bersangkutan memiliki sifat demikian dan demikian. 

Contoh sederhananya, seorang kakak dan adik dalam lingkup satu keluarga, apabila adiknya ditanyakan perihal sifat yang dimiliki oleh kakaknya, sang adik akan dengan mudah mengeluarkan berbagai macam pendapat yang sudah hafal di luar kepala. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun