Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengenal "Halo Effect", Ketika Kesan Pertama Memberikan Sebuah Kesan

23 Desember 2021   19:16 Diperbarui: 24 Desember 2021   17:07 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi halo effect | sumber: tugu.com

Halo effect, sebuah penilaian yang hadir lewat kesan pertama di awal jumpa. Baikkah bila menilai seseorang hanya sebatas pada kesan pertama saja?

Pertemuan dan perkenalan di antara para penghuni planet ini sangat wajar bila terjadi, karena sejatinya, manusia merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.

Interaksi tersebut bisa terjadi di mana saja, setiap fase yang dilalui oleh setiap insan penghuni bumi pasti akan mengalami yang namanya pertemuan dan perkenalan. 

Tidak jarang, kesan pertama dari pertemuan tersebut mampu memberikan penilaian tersendiri bagi yang bersangkutan dan menjadi kunci pembuka untuk interaksi selanjutnya. 

Apa yang terlihat oleh matamu, langsung masuk ke dalam daftar penilaianmu, "sepertinya A orangnya begini dan begini". Meskipun kamu dan dia baru sebatas "say hello".

Ilustrasi Halo Effect | sumber: uxdesign.cc
Ilustrasi Halo Effect | sumber: uxdesign.cc

Sederhananya, kesan pertama yang terlihat oleh mata itulah yang menjadi penilaian utamamu dan ini dikenal dengan halo effect. 

Dilansir dari wikipedia bahwa halo effect merupakan salah satu bias kognitif yang terjadi apabila kesan menyeluruh akan seseorang, atau sesuatu didapat dari menggeneralisasi salah satu karakteristiknya. 

Misalnya, ketika itu di sebuah pertemuan kamu melihat seseorang dengan wajah yang tampan ataupun cantik serta tubuh yang menarik telah dianggap cerdas dan telaten. 

Selain itu, istilah halo effect muncul dalam sebuah ulasan hasil riset dari Edward L. Thorndike yang berjudul The Constant Error in Psychological Ratings dan diterbitkan pada tahun 1920 silam. Ketika para generasi tradisionalis telah dilahirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun