Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Waspadai "Overworked", Ketika Waktumu Lebih Dominan Digunakan untuk Bekerja

5 Desember 2021   14:09 Diperbarui: 22 Mei 2022   22:37 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi overworked | sumber: leaderschoiceinsurance.com

Overworked, sebuah rangkaian kata yang berkaitan dengan pola kerja dan waktu kerja yang dilakukan secara berlebihan. Baikkah bila menjadi manusia yang super sibuk dengan pekerjaan tanpa memikirkan aktivitas yang lainnya? 

Kehidupan yang terjadi di dunia ini, memang akan dipenuhi dengan berbagai macam aktivitas untuk mengisi hari-hari para penghuninya.

Aktivitaslah yang membuat semua pergantian waktu di detik, menit, hingga jam terlewati tanpa terasa, seperti halnya bekerja. 

Ketika bekerja, akan ada tanggung jawab yang diambil oleh masing-masing individu. Dimana setiap bagian yang ada akan saling bekerja sama membentuk sebuah tim. Demi tercapainya tujuan bersama. 

Bisa dikatakan, pekerjaan yang dijalani oleh setiap individu merupakan bagian dari rutinitas yang akan dilakukannya secara berulang-ulang dan terus-menerus. 

Setiap individu yang berkarir tentunya harus bisa memanajemen waktu dengan sebaik mungkin. Dirinya harus bisa menempatkan semuanya dalam porsi yang telah ditentukan. 

Dalam artian, ada waktu yang menempatkanmu untuk bekerja dan ada waktu yang menempatkanmu untuk tidak bekerja. 

Seperti halnya waktu bekerja yang dimulai dari jam sekian sampai dengan jam sekian. Sehingga waktu selanjutnya bisa digunakan untuk me time, misalnya.

Belum lagi bila ditambah dengan waktu libur kerja dan waktu cuti yang telah ditentukan. Lebih bisa dimanfaatkan lagi untuk family quality time. 

Ibaratnya, sudah disediakan porsinya masing-masing. Sehingga pola demikian, harus bisa diatur dengan sebaik mungkin oleh setiap individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun