Anxiety attack, bagian dari kecemasan yang bisa menyapa dan menyerang dirimu. Adakah solusi terbaik yang bisa dilakukan ketika anxiety attack telah datang dan menghampiri? Bagaimanakah cara menetralisir keadaanya?Â
Perasaan yang hadir dan dirasakan oleh setiap insan penghuni planet ini juga disesuaikan dengan situasi kondisi. Perasaan yang hadir pun bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya anxiety attack.Â
Untuk melihat suatu perasaan yang hadir, dipusatkan pada kecemasan yang kamu rasakan ketika akan melaksanakan presentasi di kantor. Dimana anxiety attack datang dan menghampiri dirimu.Â
Pada saat itu, kamu diharuskan untuk mempresentasikan progress kerja yang telah berlangsung selama 1 tahun terakhir, terhitung sejak progress kerja dimulai pada pertengahan bulan Oktober di tahun lalu.
Sebelum melaksanakan presentasi, kamu telah menyiapkan seluruh laporan yang dibutuhkan, untuk kamu sampaikan di depan khalayak.Â
Kamu sendiri menyadari bahwa semua mata akan tertuju padamu, semua mata akan menyoroti setiap gestur tubuhmu dan semua mata akan melihat mimik wajahmu selama presentasi berlangsung.Â
Terlebih lagi dengan berbagai macam persepsi yang berputar-putar di kepalamu sebelum presentasi dimulai dan semuanya cenderung ke arah yang lebih negatif, misalnya.Â
"Nanti gimana ya, laporan terkait progress yang aku hitung dengan progress dari lapangan, udah benar belum ya perhitungannya. Tapi udah dicek berkali-kali, udah benar deh perasaan, aduh nanti malah salah lagi, gimana ini"
Bisikmu di dalam hati saat akan melaksanakan presentasi dalam hitungan jam. Dimana kamu selalu mengulang pernyataan yang sama.Â
Berkali-kali kamu mengecek dan melakukan perhitungan terkait laporan yang akan kamu presentasikan dan hasilnya tetap sama seperti perhitunganmu sebelumnya. Namun, kamu tetap saja merasakan kecemasan.
Kamu takut bahwa perhitunganmu bisa saja tidak akurat dan kamu pun juga cemas bila laporan yang kamu tampilkan selama presentasi akan mendapatkan sanggah terkait ketidak akuratan laporan yang ada.Â
Itu hanya menurutmu dan itu hanya menurut pikiran-pikiran yang berkeliaran di kepalamu saja. Hal inilah yang terkadang bisa membuat seseorang mengalami anxiety attack secara spontanitas.Â
Dilansir dari healthline.com bahwa anxiety attack merupakan respons alami tubuh kamu terhadap stres. Ini adalah perasaan takut atau khawatir tentang apa yang akan terjadi.Â
Misalnya, hari pertama sekolah, pergi ke wawancara kerja, atau pun ketika memberikan pidato dapat menyebabkan kebanyakan orang merasa takut dan gugup, seperti halnya yang dijelaskan di atas, ketika kamu akan melaksanakan presentasi.Â
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kecemasan yang datang menghampiri dirimu ketika akan melaksanakan presentasi di depan khalayak, seperti:Â
Pertama, hadapi dengan lebih tenang. Ini merupakan poin pertama yang harus bisa kamu tanamkan di dalam diri, ketika kamu mengalami kecemasan ketika kamu akan melaksanakan presentasi di depan khalayak.Â
Seperti yang dijelaskan pada ilustrasi diatas, dimana kamu sendiri telah menciptakan berbagai macam persepsi yang tidak memberikan ketenangan di dalam diri, yang seharusnya bisa kamu tepis dengan sebaik mungkin.Â
Hindarilah untuk menciptakan suatu perandaian yang belum bisa dipastikan kebenarannya, karena semua itu hanya menciptakan ketidaktenangan di dalam diri.
Kedua, berpikir positif bahwa semuanya akan baik baik saja. "All is well", tiga kata yang bisa membentuk keyakinan di dalam diri bahwa semuanya akan berjalan dengan baik.
Poin kedua ini akan tercipta apabila kamu berhasil menanamkan ketenangan di dalam dirimu dan secara otomatis, pikiran positif akan bersarang di dalam otakmu.Â
Pada ilustrasi di atas, telah dijelaskan bagaimana kecemasan yang membisikan hatimu terkait pikiran yang cenderung ke arah negatif.
"Nanti gimana ya, laporan terkait progress yang aku hitung dengan progress dari lapangan, udah benar belum ya perhitungannya. Tapi udah dicek berkali-kali, udah benar deh perasaan, aduh nanti malah salah lagi, gimana ini"
Pada dasarnya, kamu sendiri bisa mengganti pikiran tersebut sebagai bahan motivasi diri ke arah yang lebih cenderung positif.
Ketimbang menaruh pikiranmu pada lingkaran kecemasan yang tiada berarti, yang pada dasarnya, pikiran yang singgah tersebut belum memiliki kebenaran mutlak, seperti halnya kalimat yang satu ini.
"Oke, laporan yang masuk segini dan laporan progress dari lapangan segini, jadi progress kerja yang ada tinggal segini. Berdasarkan data yang masuk keduanya sudah valid. Semangat untuk presentasi hari ini, you can do it Sesilia", misalnya.Â
Dengan kamu berhasil menciptakan pikiran positif di dalam diri. Setidaknya, kamu sendiri bisa menetralisir keadaan dan menghindari kecemasan yang datang menghampirimu.Â
Ketiga, mintalah bantuan orang lain. Poin pertama, poin kedua dan poin ketiga ini, saling berkesinambungan satu sama lain untuk menghadapi anxiety attack, ketika kamu akan melaksanakan presentasi.
Ketika kamu berhasil menenangkan diri dan membuat pikiran positif bersarang di dalam diri. Kamu bisa melengkapinya dengan meminta bantuan orang lain.Â
Dengan cara, memastikan kembali semua data yang kamu terima dengan data real dari lapangan. Pastikan kamu menuju sumber yang tepat terkait laporan yang kamu butuhkan.Â
Dengan demikian, kamu akan memperoleh bukti yang lebih kuat terkait progress kerja yang akan kamu sampaikan saat presentasi.Â
Sehingga kamu sendiri bisa menetralisir perasaan cemas, serta perasaan takut berlebihan yang menyapa dirimu sebelum presentasi dilaksanakan. Dan keyakinan di dalam diri akan tercipta, bahwa presentasi akan berlangsung dengan baik.Â
Ketiga cara diatas, baru sebagian kecil dari sekian banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kekhawatiran serta kecemasan ketika kamu akan melaksanakan presentasi.Â
Selain itu, kehadiran anxiety attack juga bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Ilustrasi terkait presentasi di atas hanya difokuskan untuk melihat satu permisalan saja terkait anxiety attack.
Perlu diingat, kamu sendiri harus bisa memahami dengan sebaik mungkin, apakah anxiety attack yang kamu rasakan masih berada di tahap yang sewajarnya atau malah sebaliknya.
Selain itu, jangan melakukan self diagnose apabila kamu merasakan hal yang kurang baik terhadap dirimu, ada baiknya, kamu berkonsultasi dengan ahlinya. Semua itu dilakukan demi kebaikanmu.Â
Thanks for reading
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H