Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mencoba Keluar dari "Comfort Zone"? Yuk Tanamkan Ketiga Prinsip Berikut

10 November 2021   19:50 Diperbarui: 12 November 2021   16:25 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi terlalu asyik berada di zona nyaman bisa berdampak pada perkembangan diri. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Comfort zone, ketika kenyamanan telah memberikan keistimewaan tersendiri di dalam hidup. Baikkah bila terus bertahan pada posisi tersebut? Dan benarkah mencoba keluar dari comfort zone dapat menuju ke arah growth zone? 

Setiap insan yang berada di muka bumi ini, pastinya memiliki tujuannya masing-masing di dalam hidup. 

Berbagai macam upaya pastinya akan dilakukan dengan semaksimal mungkin, demi tercapainya tujuan yang diinginkan di dalam hidup terkait cita-cita, misalnya. 

Ketika telah sampai di puncak pencapaian, akan ada sebuah tindakan yang diambil oleh bersangkutan, terlebih lagi bila pencapaian yang diperoleh tersebut telah memberikan kenyamanan. 

Sederhananya, tidak mau lagi beralihan dari lingkaran kenyamanan yang ada, atau dikenal dengan comfort zone (zona nyaman).

Menurut Alasdair A.K.White, di dalam bukunya "From Comfort Zone to Performance Management" mengatakan bahwa, comfort zone merupakan sebuah keadaan dimana seseorang merasa terbiasa dan nyaman karena mampu mengontrol lingkungannya.

Ilustrasi comfort zone | sumber: ondawebtv.it
Ilustrasi comfort zone | sumber: ondawebtv.it

Mungkin, bagi sebagian besar para penduduk planet ini (tidak semuanya), comfort zone bagaikan sesuatu hal yang mampu memberikan ketenangan serta keistimewaan tersendiri di dalam hidupnya. 

Ada berbagai macam faktor dan alasan kenapa seseorang bisa senyaman itu dengan keadaan yang berada di hadapannya. 

Namun ternyata, mencoba hal yang baru dan mencoba keluar dari comfort zone juga bisa memberikan pengalaman tersendiri. Dimana sebuah pengalaman akan mengajarkanmu banyak hal. 

Meskipun demikian, melangkahkan kaki untuk keluar dari comfort zone juga harus dipikirkan dengan sebaik mungkin. 

Setidaknya, kamu harus memiliki pemikiran jangka panjang serta pemikiran secara matang terlebih dahulu, hal tersebut dilakukan agar kamu bisa memiliki bayangan terkait apa yang akan terjadi. 

Walaupun semua itu hanya sebatas pada bayangan, karena bisa jadi, kemungkinan yang akan terjadi dari bayangan tersebut hanya beberapa persen saja. Namun setidaknya, kamu telah memiliki gambaran sebelumnya. 

Mencoba keluar dari comfort zone juga terlihat di dalam alur cerita sebuah drama yang berasal dari Negeri Tirai Bambu, dimana perjuangan seorang gadis remaja dalam mewujudkan sebuah keinginan serta cita-citanya. 

Cuplikan drama secrets in the lattice | sumber: kdramadiary.com
Cuplikan drama secrets in the lattice | sumber: kdramadiary.com

Secrets in the Lattice yang ditayangkan pada 10 Agustus 2021 sampai dengan 02 September 2021 ini memiliki alur cerita yang bertemakan tentang kehidupan remaja, dimana sekolah dan universitas menjadi pusatnya. 

Ding Xian merupakan salah satu murid di sekolah menengah atas Shenhai. Dirinya memiliki kepiawaian dalam menggambar dan melukis, karya yang dihasilkannya tidak perlu diragukan lagi. 

Bisa dikatakan, Ding Xian merupakan salah satu gadis remaja yang selalu memiliki keberanian untuk mencoba hal yang baru. 

Ketika berada di sekolah menengah atas Shenhai. Dirinya bisa dikatakan berusaha keras untuk bisa masuk di jurusan IPA, terkadang, Ding Xian selalu saja kesulitan untuk mengerjakan soal matematika. 

Meskipun demikian, Ding Xian memiliki teman yang selalu saja manjadi pahlawan bagi dirinya, Zhou Si Yue selalu saja membantu Ding Xian untuk memahami hingga mengerti dalam menuntaskan soal matematika. 

Ternyata, usahanya untuk piawai dalam mata pelajaran matematika terbukti ketika Ding Xian dan Zhou Si Yue harus berpisah.

Semua itu dikarenakan Ding Xian lebih memilih untuk mengulang di kelas 3 SMA agar bisa masuk ke Universitas Hua Qing, tempat Zhou Si Yue melanjutkan pendidikan. 

Usaha yang dilakukan oleh Ding Xian tidaklah sia-sia, perjuangan yang luar biasa telah dilakukannya, hingga akhirnya dinyatakan resmi sebagai mahasiswi di Universitas Hua Qing pada jurusan ilmu komputer. 

Ilustrasi keluar dari comfort zone | sumber: LamanQu.id
Ilustrasi keluar dari comfort zone | sumber: LamanQu.id

Lagi-lagi, Ding Xian selalu saja mencoba hal baru dan mencoba keluar dari comfort zone. Meskipun tujuan awalnya agar tetap berdekatan dengan Zhou Si Yue. 

Ding Xian sebenarnya bisa saja fokus pada klub anime di Universitas Hua Qing, mengingat kepiawainya dalam menggambar dan melukis. Bisa dikatakan, bergabung dengan klub anime bukanlah masalah baginya. 

Namun tetap saja, dirinya ingin mencoba masuk di tim penelitian agar bisa bergabung dengan Zhou Si Yue, yang pada dasarnya, penelitian bukanlah basicnya. 

Mendapati perilaku yang dilakukan oleh Ding Xian yang mencoba masuk ke tim penelitian, Zhou Si Yue pun menjelaskan kepada Ding Xian, bahwa bergabung dengan tim penelitian bukanlah hal yang kecil, karena akan mengorbankan banyak hal. 

Secrets in the lattice | sumber: iq.com
Secrets in the lattice | sumber: iq.com

Dan Zhou Si Yue pun menyarankan agar Ding Xian lebih fokus di klub anime saja. Namun, Ding Xian bersikeras untuk masuk ke tim penelitian dan dirinya pun berusaha untuk meyakinkan Zhou Si Yue. 

"Aku pasti bisa menyelesaikan semuanya, aku pasti akan meluangkan banyak waktu, aku tidak akan menyerah atas kamu dan menggambar", ucap Ding Xian kepada Shou Zi Yue dengan senyuman.

Benar saja, di dua kesempatan secara bersamaan. Ding Xian berhasil membuat namanya berada pada papan pengumuman. 

Pertama, desain poster hasil karya Ding Xian dari klub anime dan kedua, Ding Xian terpilih menjadi anggota tim penelitian. Meskipun akan ada tes kembali setelah terpilih dirinya dalam tim penelitian tersebut. 

Seperti halnya dengan mengambil jurusan ilmu komputer yang pada dasarnya tidak terlalu disukainya, karena termotivasi dari Zhou Si Yue lah Ding Xian memberanikan diri untuk mengambil jurusan tersebut. 

Meskipun demikian, Ding Xian mampu membuktikan kepada semuanya, bahwa menempuh pendidikan di jurusan ilmu komputer dapat diselesaikannya dengan sebaik mungkin. 

Di saat hari kelulusannya di Universitas Hua Qing, Ding Xian berhasil mendapatkan gelar sebagai mahasiswi terbaik. 

Bila diperhatikan secara seksama, Ding Xian selalu berani mengambil keputusan untuk keluar dari comfort zone dan mencoba hal baru yang belum pernah dilakukannya.

Butuh perjuangan, sudah pasti. Butuh kerja keras, tidak perlu ditanya lagi. Meskipun demikian, Ding Xian telah berhasil menepis rasa takut yang sewaktu-waktu bisa menghampirinya. 

Maka dari itu, tanamkan ketiga prinsip berikut ketika kamu ingin mencoba keluar dari comfort zone, seperti: 

Ilustrasi keluar dari comfort zone | sumber: chiaraluongo.com
Ilustrasi keluar dari comfort zone | sumber: chiaraluongo.com

Pertama, berani dan yakin. Ini merupakan poin pertama dan yang paling utama yang harus dimiliki ketika kamu mencoba untuk keluar dari comfort zone. 

Ketika keberanian telah kamu kuatkan didalam diri, dan keyakinan akan keberhasilan telah kamu tanamakan. Di saat itulah, kamu mulai bisa melangkahkan kaki untuk mencoba keluar dari comfort zone.

Keluar dari sesuatu hal yang membuat perjalanan hidup terasa begitu nyaman sebelumnya memang bisa dikatakan tidaklah mudah. Seperti yang dirasakan oleh Ding Xian pada sepenggal kisah pada alur cerita di atas. 

Ding Xian, yang pada awalnya tidak berharap masuk ke Universitas Hua Qing, yang bisa dikatakan merupakan universitas ternama. 

Namun, perkenalannya dengan Zhou Si Yue lah yang membuat Ding Xian mencoba untuk keluar dari comfort zone dan berusaha untuk mewujudkan keinginannya untuk masuk ke universitas tersebut.

Perjuangan yang tidak mudah pun harus dilaluinya, terlebih lagi ketika dirinya harus mengulang di kelas 3 SMA demi tercapainya semua keinginannya. 

Tertinggal dari teman-temannya yang telah menempuh pendidikan ke jenjang universitas terlebih dahulu darinya tidaklah mudah dihadapi oleh Ding Xian.

Meskipun demikian, Ding Xian berhasil melaluinya. Bahkan di ujung dunia perkuliahan hingga akhirnya mengenakan toga. Ding Xian berhasil menjadi mahasiswi berprestasi tahun 2013, mahasiswi sarjana kelas dua fakultas ilmu komputer.

Keberanian Ding Xian dan keyakinan hati yang dimiliki oleh Ding Xian mampu membuatnya keluar dari comfort zone dengan sebuah keberhasilan. 

Kedua, bulatkan tekad. Bisa dikatakan, poin kedua ini saling berkesinambungan dengan poin pertama.

Ketika kamu berhasil mengumpulkan semua keberanianmu, serta meyakinkan hatimu bahwa kamu pasti bisa, disaat itulah kamu harus mampu membulatkan semua tekad yang telah tertanam di dalam dirimu. 

Agar semua keraguan serta ketakutan bisa tertepiskan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Ding Xian pada penjelasan di poin pertama. 

Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa ketakutan dan keraguan akan tetap hadir, namun, perasaan tersebut harus terus dilawan dengan keyakinan di dalam diri bahwa "kamu pasti bisa".

Setelah kamu memutuskan untuk keluar dari comfort zone, di saat itulah, kamu sendiri harus bisa melangkah ke depan tanpa menoleh kembali ke belakang. 

Ketiga, ambil hikmah dari setiap pengalaman yang telah dilalui. Pengalaman mengajarkanmu segalanya, kalimat yang satu ini, faktanya, telah sering menyapa indra pendengaran para penduduk bumi. 

Dengan kamu mencoba keluar dari comfort zone, pada dasarnya, kamu mulai mencoba untuk mendapatkan growth zone. Sebuah proses pembelajaran yang ada di dalamnya dan akan membentuk sebuah pengalaman baru. 

Begitu pula yang dirasakan oleh Ding Xian pada sepenggal kisah di atas. Keberaniannya untuk masuk ke tim penelitian telah memberikannya banyak pengalaman baru.

Pada dasarnya, apabila Ding Xian ini fokus pada klub anime tanpa masuk ke tim lain, semuanya bisa saja dilakukannya, karena menggambar dan melukis merupakan passion yang telah dimilikinya.

Remember this, mencobalah sebelum kamu mencoba. Namun, kamu sendiri harus memikirkan dampak jangka panjang, setidaknya kamu akan mendapatkan gambaran terlebih dahulu. Apakah hal tersebut akan memberikan manfaat atau malah sebaliknya. So, think smart...

Thanks for reading

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun