Selama tiga tahun menempuh pendidikan, setidaknya kamu telah memiliki tujuan (rencana jangka panjang).Â
Seperti halnya, ketika dinyatakan resmi menyandang gelar alumni di sekolah tersebut. Kamu berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di kota kembang pada jurusan teknik sipil, misalnya.Â
Sehingga, ketika masih berada di bangku sekolah menengah atas, kamu sudah mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), agar bisa mengikuti tes pada jurusan teknik sipil untuk bergabung di fakultas teknik nantinya.
Berdasarkan penjelasan singkat di atas, sudah terlihat begitu jelas tujuanmu di fase remaja, apabila kamu telah merencanakannya sedari awal.Â
Semua itu dilakukan agar kamu bisa menetralisir kehadiran dari identity crisis, terkait tujuan hidup yang kamu jalani. Setelah itu, buatlah kembali rencana jangka panjang untuk fase-fase selanjutnya.Â
Ketiga, mencari titik temu. Poin ketiga ini, tidak kalah pentingnya dengan poin pertama dan poin kedua.Â
Ketika kamu telah berhasil menanamkan aura positif di dalam hidup dan telah menemukan tujuan hidupmu di setiap fasenya, di saat itulah, kamu juga bisa memperlengkapnya dengan menemukan passion terbaikmu.Â
Setiap passion yang dimiliki oleh para penduduk bumi pastinya akan berbeda-beda. Dengan menemukan passion, secara tidak langsung, kamu telah memberikan kebahagiaan pada dirimu sendiri.Â
Pikiranmu terkait hal yang "tidak-tidak" di dalam menjalani hidup yang berakhir pada krisis identitas bisa teralihkan dengan passion yang kamu miliki.Â
Selain itu, kamu juga bisa memperkuatnya dengan meningkatkan kepercayaan diri yang tinggi, agar krisis identitas tidak mudah menyerang dirimu secara utuh.Â