Kesalahan dalam menangkap maksud suatu pesan inilah yang pada akhirnya terbawa pada suatu perasaan, dan dikenal dengan istilah baper.Â
Baper merupakan akronim dari dua kata, yaitu "bawa perasaan", istilah ini berkaitan dengan sikap seseorang yang terlalu mudah memasukkan ke dalam hati terkait ucapan, serta tindakan yang dilakukan oleh orang lain terhadap dirinya.Â
Dilansir dari line today bahwa kata baper merupakan istilah gaul yang diciptakan oleh para generasi milenial.
Kata ini mulai populer sejak tahun 2014 hingga 2015 silam. Bahkan, istilah baper menjadi kata yang paling banyak ditelusuri di Google pada tahun 2015.Â
Mungkin sebagian besar dari pembaca sekalian sering mendengar ataupun mengucapkan kalimat, "ya ampun... gitu aja baper banget sih, mainnya kurang jauh nih..."Â
Pertanyaannya, wajar nggak sih sering terjadi kebaperan pada media komunikasi? Jawabannya tentu saja sangat wajar.Â
Bila ada yang menjawab "tidak wajar", mungkin hatinya sudah terbuat dari batu yang besar dan berat, eh becanda...
Ketika seseorang terbawa perasaan seakan-akan lawan bicaranya menempatkan dirinya sebagai orang yang spesial.Â
Mari kita ambil permisalan pada sebuah kalimat sederhana, yang mampu menghadirkan berbagai macam persepsi, hingga akhirnya terbawa akan perasaan.Â
"Kapan yah bisa menggenggam tangan ayahmu?"Â