Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Berikut 3 Alasan yang Memperkuat "Quirkyalone" Wajar Bila Dilakukan

27 Juli 2021   14:55 Diperbarui: 31 Juli 2021   17:47 1678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Quirkyalone| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Quirkyalone, fase dimana seseorang lebih memilih untuk berfokus pada tujuan yang sedang di prioritaskannya. Benarkah demikian?

Setiap insan di muka bumi ini, tentunya akan merasakan yang namanya cinta. Mencintai dan dicintai, keduanya akan saling melengkapi mengisi hati para pemiliknya. 

Perasaan dari lubuk hati terdalam akan terhiasi dengan sebuah cinta dan kebahagiaan. Ini merupakan salah satu tujuan dari insan di muka bumi ini yang sedang dirajut virus percintaan.

Pada dasarnya, kesempurnaan cinta, keindahan cinta serta ketulusan cinta hadir melalui pasangan yang berjuang bersama untuk menciptakan kesetiaan pada cinta itu sendiri. 

Semuanya akan terjadi apabila keduanya saling melengkapi, bekerja sama untuk mewujudkan hal demikian. 

Ibaratnya, akan sulit menopang sebuah tubuh dengan menggunakan satu kaki. Maka dari itu, kedua kaki harus saling bekerja sama, baik kaki kiri dan kaki kanan. Sehingga perjalanan akan terasa menyenangkan. 

Ilustrasi quirkyalone (sumber: stevenaitchison.co.uk)
Ilustrasi quirkyalone (sumber: stevenaitchison.co.uk)

Begitu pula dengan jalinan cinta, akan terasa menyenangkan apabila keduanya saling bergandeng tangan dalam kebahagiaan. 

Setiap insan di muka bumi ini tentunya ingin segera memiliki pasangan dan mengikat janji suci melalui pernikahan. 

Untuk segera mungkin menyempurnakan setengah agama. Pernikahan merupakan ibadah terlama yang akan dijalani oleh keduanya. 

Tidak mengherankan lagi, apabila pertemuan dengan kekasih hati akan berbeda di antara setiap insannya, perjumpaan yang ada akan menjadi sebuah kisah cinta yang takkan terlupakan. 

Ada yang memutuskan untuk mencari pujaan hatinya sejak masih berada di bangku sekolah ataupun kuliah, dan ada pula yang memutuskan untuk mencari pujaan hati dan segera berkomitmen ketika telah bekerja. 

Ilustrasi quirkyalone (sumber: deviantart.com)
Ilustrasi quirkyalone (sumber: deviantart.com)

Namun ternyata, ada sebagian besar dari penduduk planet ini yang ingin menikmati masa-masanya sendiri terlebih dahulu, dan dirinya tidak ingin memiliki hubungan dengan seseorang tanpa adanya kejelasan. Perilaku demikian dikenal dengan quirkyalone. 

Dilansir dari urbandictionary.com bahwa quirkyalone berkaitan dengan seseorang yang menikmati menjadi lajang (atau menghabiskan waktu sendirian) dan lebih memilih untuk menunggu orang yang tepat untuk datang. 

Bila diperhatikan secara seksama, tidak ada yang salah dengan menjadi quirkyalone di suatu periode tertentu. 

Bisa jadi, itu merupakan salah satu cara agar tidak terjebak di dalam urusan percintaan yang tidak diinginkan. Menyelamatkan hati dari setiap kemungkinan, misalnya broken heart. 

Maka dari itu, tidak mengherankan lagi kenapa ada masyarakat di dunia ini yang lebih memilih untuk menjadi quirkyalone pada suatu periode, berikut alasan yang memperkuatnya, seperti: 

Pertama, lebih berfokus pada pendidikan

Ilustrasi perempuan yang telah menyelesaikan pendidikannya (sumber: bola.com)
Ilustrasi perempuan yang telah menyelesaikan pendidikannya (sumber: bola.com)

Alasan pertama kenapa seseorang lebih memilih menjadi quirkyalone adalah karena ingin fokus terlebih dahulu terhadap pendidikan yang sedang dijalankannya, dan ini sangat wajar bila terjadi. 

Ada sebagian besar orang yang tidak bisa memfokuskan pikiran serta tujuannya dengan banyak hal. 

Seperti halnya ketika sedang mengejar pendidikan, dirinya lebih senang bila hanya berfokus pada pendidikannya yang sedang dijalankannya saja.

Dengan menyelesaikan target untuk mendapatkan predikat cumlaude, hingga lulus tepat waktu tanpa harus mengulur waktu. Berbagai macam target telah disiapkan, dan harus segera diselesaikan. 

Itulah sebabnya, kenapa dirinya lebih memilih untuk menjadi quirkyalone. Fokus yang terbagi-bagi akan membuatnya sulit untuk berkonsentrasi. 

Terlebih lagi bila dirinya belum bisa memberikan komitmen yang sangat jelas, seperti halnya melangkahkan kaki ke jenjang pernikahan. Ini sangat wajar bila terjadi, karena fokus utamanya adalah dengan pendidikan. 

Walaupun sudah memiliki target untuk menikah pada usia yang diinginkan, toh itu masih beberapa tahun lagi bila dihitung dari dirinya menyelesaikan pendidikan. 

Maka dari itu, jangan terlalu sering bertanya soal percintaannya, apabila kalian sendiri tidak tahu alasan yang jelas kenapa dirinya lebih memilih menerapkan prinsip quirkyalone.

Tidak bisa dipungkiri lagi, ketika berada di masa tersebut, memang sangat rentan dengan pertanyaan, "pacar lho mana, udah mau lulus nih, masa belum ada gandengan, foto wisudanya jadi sendirian dong?"

Itulah salah satu contoh kalimat yang bisa keluar dari mulut para netizen yang selalu merasa benar terhadap segala komentarnya. 

Padahal yang bersangkutan sedang asik-asik saja dengan dunia pendidikan yang masih berada di pelukannya. 

Kedua, berfokus pada karier

Ilustrasi seorang laki-laki yang sedang fokus bekerja (sumber: enterprenuercamp.id)
Ilustrasi seorang laki-laki yang sedang fokus bekerja (sumber: enterprenuercamp.id)
Bila ada alasan pendidikan, alasan karier pun akan mengikutinya. Ada pula yang berprinsip ingin berfokus terlebih dahulu pada karier yang dimilikinya, it's okay. 

Dirinya sangat sadar bahwa pernikahan yang akan dijalaninya bukan hanya sekadar perasaan cinta yang menyelimuti kedua insan tersebut. 

Maka dari itu, dirinya lebih memilih untuk menjadi quirkyalone sejenak, dirinya sangat sadar bahwa akan ada tanggung jawab yang menjadi salah satu faktornya. 

Melalui sebuah karier yang baik, setidaknya, finansial yang akan dibawanya untuk ke jenjang yang lebih serius akan lebih terarah. 

Tidak bisa dipungkiri, berbagai macam faktor akan menjadi perhitungan serta persiapan ketika seseorang telah memutuskan untuk menikah. 

Ketiga, niat sedari awal tidak ingin berpacaran

Ilustrasi quirkyalone (sumber: idntimes.com)
Ilustrasi quirkyalone (sumber: idntimes.com)

Alasan ketiga kenapa quirkyalone bisa terjadi, yakni yang bersangkutan memang sedari awal tidak ingin memiliki pacar. 

Sepertinya yang telah dijelaskan poin pertama dan poin kedua, sebab dirinya tidak ingin berurusan dengan hubungan percintaan terlebih dahulu karena ingin fokus pada pendidikan ataupun karier yang dimilikinya. 

Bila kita perhatikan secara seksama, memfokuskan terlebih dahulu sebuah prioritas adalah hal yang sangat penting dilakukan. 

Ketika seseorang telah selesai dari pendidikannya dan memperoleh karier yang cemerlang. 

Tentu saja akan berdampak baik bagi dirinya dan seseorang yang akan bersamanya di masa depan. Oleh karena itu, pada fase tersebut dirinya lebih memilih berada pada titik quirkyalone untuk sementara waktu.

Karena baginya, ketika telah berjumpa dan bertemu dengan seseorang di waktu yang tepat, tanpa harus berlama-lama, komitmen yang nyata dan jelas akan segera dilakukannya, yakni mengajaknya ke pelaminan. 

Menemukan dan ditemukan hingga akhirnya dipertemukan dengan pasangan kekasih hati memang banyak ceritanya. 

Maka dari itu, jangan terlalu mudah menilai seseorang ketika dirinya sedang berada di fase quirkyalone, dan jangan mencemaskan keadaannya secara berlebihan. 

Bisa saja, para quirkyalone yang dianggap tidak mencari pasangan, malah langsung memberikan undangan pernikahan tanpa harus banyak drama terkait urusan percintaannya. Nah lho...

Keseriusan seseorang hanya bisa dinilai apabila yang bersangkutan memang berniat untuk berkomitmen dan melangkahkan kakinya ke jenjang pernikahan.

Kalau hanya sekadar berpacaran hingga bertahun-tahun tanpa kejelasan, itu sama saja dengan tidak jelas, akhirnya, hanya akan membuang waktu saja. Bukankah begitu?

Kalau memang serius dan siap untuk menikah, langsung saja bertemu dengan kedua orang tua yang bersangkutan. Sampaikanlah niat yang baik, mintalah restu dari kedua orang tua. Don't waste your time... 

Thanks for reading

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun