Sudah terlihat secara jelas, kehadiran dari toxic relationship disebabkan oleh jalinan hubungan yang tidak sehat.Â
Posesif itu sendiri bisa dikatakan tidaklah sehat bila terus menerus dilakukan. Secara otomatis, posesif sudah termasuk ke dalam daftar toxic, bukankah begitu?Â
Tidak ada obat yang baik di antara kedua insan yang telah terjebak dalam toxic relationship, kecuali, adanya intropeksi di dalam diri. Seperti halnya berhenti menjadi posesif.Â
Para pelaku posesif seharusnya memiliki kesadaran yang tinggi di dalam hidup, kenapa hal demikian harus dilakukannya.Â
Dirinya harus berpikir secara matang-matang, apakah mau berada di posisi objek sasaran yang telah diberikannya pernyataan aneh tersebut (seperti 3 poin di atas)? Selagi dirinya sadar, jawabannya tentu saja tidak akan mau.Â
Paham sampai disini?Â
Ketiga, hilangnya rasa nyaman
Bukan tidak mungkin, bila posesif telah merajalela pada hubungan tersebut, ketidaknyamanan lambat laun akan datang dan menetap.Â
Objek sasaran dari para pelaku posesif akan merasa ruang lingkupnya tidaklah baik lagi. Bila sudah seperti ini, perasaan nyaman yang dulu hadir menyapa akan mulai menghilang ditelan waktu yang mengubahnya.Â