Setelah lama berlayar ditengah laut lepas yang luas, akhirnya pasukan tentara Turki sampai di negara tujuan, yakni Korea Selatan.Â
Ketika sampai di lokasi tujuan yang menjadi pusat peperangan, Suleyman, Ali, dan pasukan tentara Turki lainnya mengira bahwa perang telah selesai.Â
Keadaan yang porak-poranda menandakan perang telah usai (menurut mereka), namun siapa sangka, tembakan peluru terdengar, suara hentakan keras mulai bergentayangan, perang baru saja kembali dimulai.Â
Dengan sigap, para pasukan tentara mulai mengeluarkan senjata untuk melawan musuh yang datang secara tiba-tiba.Â
Tidak ada yang bisa menduga, dibalik perang yang terjadi, ditengah hutan yang begitu gelap menyelimuti bumi, pasukan tentara Turki menemukan seorang gadis kecil yang memegang erat tangan ibunya yang telah tewas di medan perang.Â
Rintihan suara kecilnya menangis, seakan-akan takut dengan kejadian yang disaksikannya di depan mata, semua orang tewas akibat perang, hanya dirinya sendirilah yang duduk terdiam ditengah hutan.Â
Suleyman yang menyaksikan kemalangan dari gadis kecil tersebut langsung mengulurkan tangannya, dan mengisyaratkan bahwa semuanya baik-baik saja.Â
Karena menemukan gadis kecil ini di bawah sinar bulan yang terang, Suleyman memberikannya nama Ayla.Â
Gadis kecil ini pun menemani hari-hari Suleyman selama melaksanakan tugasnya di Korea.Â
Lebih dari satu tahun berlalu Suleyman melaksanakan tugasnya, kini, waktunya untuk pulang kembali ke Turki telah tiba.Â