Hingga alasan-alasan lain yang sulit diterima oleh akan sehat, atau mungkin yang bersangkutan memang tidak sehat, entahlah, begitu banyak spekulasi yang akan berkeliaran terkait para pelaku cricketer.Â
Akan tetapi, kemungkinan ketiga bagaikan sebuah rangkuman dari semua kemungkinan yang ada.
Sebagian besar orang (tidak semuanya) akan memberikan respon seadanya saja, ketika dirinya tidak terlalu tertarik kepada yang bersangkutan. Seperti tindakan Sania pada ilustrasi di atas.Â
Meskipun demikian, tidak seharusnya penerima pesan tersebut mengabaikannya secara keterlaluan.Â
Apabila pertanyaan ataupun pernyataan yang dikirimkan oleh pengirimnya masih dalam batas "normal", sah-sah saja bila kita membalasnya dengan cara yang baik.Â
Kecuali, bila pesan tersebut tidak bisa dikatakan baik-baik lagi, barulah dihindari, kalau perlu di blokir saja sekalian, eh...
Kayaknya orang-orang sekarang doyan banget pakai fitur blokir, it's okay, itu merupakan hak masing-masing individu, namun, jangan sampai memutuskan silaturahmi...
Eh tunggu dulu, bisa jadi ada alasan lain yang "mengharuskan" seseorang menjadi cricketer, bukan lantaran dirinya tidak tertarik dan sebagainya.Â
Mungkin sulit baginya untuk memberitahukan alasan sebenarnya, kenapa harus bersikap demikian. Sehingga cricketing menjadi pilihannya.
Catatan:
Apabila ada kesamaan nama pada ilustrasi di atas, itu hanyalah kebetulan semata. Ilustrasi di atas hanya digunakan untuk memfokuskan pada satu kasus saja.Â