Tanpa basa-basi dan tanpa berlama-lama, secepat kilat itu Alika mulai terpanah akan sosok dari Diyo.Â
Tidak bisa dipungkiri lagi, Alika terpesona karena paras Diyo yang begitu menawan dan Alika sangat menyadari akan hal itu.Â
Di mana Diyo merupakan cinta pertama yang dimiliki oleh Alika, dan untuk pertama kalinya pula Alika jatuh cinta pada sosok laki-laki tersebut. Diyo berhasil membuka hati Alika dengan begitu yakin.Â
Dari ilustrasi di atas, bisa disimpulkan bahwa dunia percintaan yang terjadi di antara Alika dan Diyo memang sebatas pada penilai spontanitas. Tanpa memperhatikan penilaian lainnya.Â
Pertama, bisa dikatakan cinta pertama
Bisa dikatakan, puppy love merupakan bagian dari love at first sight yang dimiliki oleh seseorang. Meskipun tidak semuanya, namun hal tersebut bisa dikatakan dominan.Â
Di mana perasaan suka hingga akhirnya jatuh cinta untuk pertama kalinya sering terjadi ketika berada di fase remaja.Â
Begitu pula yang terjadi pada ilustrasi di atas, di mana Diyo merupakan cinta pertama yang dimiliki oleh Alika. Diyo berhasil memikat hati Alika untuk jatuh kedalam cintanya.Â
Kedua, cinta tanpa komitmen
Bila diperhatikan secara seksama, puppy love bisa dikatakan merupakan cinta tanpa komitmen.Â
Lihat saja seperti pada ilustrasi diatas, di mana Diyo jatuh cinta pada Alika tanpa ada tujuan yang pasti, seperti halnya mengajaknya ke pelaminan.Â
Wait wait...tapikan mereka berdua masih berada di bangku sekolah, mana mungkin Diyo mengajak Alika untuk segera kepelaminan.