Aksesoris rambut, seperti halnya jepit dan pita rambut yang merupakan salah satu koleksi yang mulai digeluti sejak masih berada dibangku sekolah dasar
Hobi, satu kata yang mengingatkan kita pada suatu kegiatan yang sangat dominan kita sukai. Apapun yang sudah menjadi hobi bakalan senang untuk terus dilakukan.
Lingkup hobi itu sendiri sangat banyak, seperti halnya hobi berolahraga, hobi menggambar, hingga mengoleksi berbagai macam barang.Â
Nah, hobi mengoleksi barang ini bisa dikatakan terbilang unik, tidak jarang, koleksi barang dari seseorang akan beraneka ragam jenis. Semua itu tergantung dari yang disukai hingga yang diminati.
Ada berbagai macam alasan kenapa dirinya sangat suka mengoleksi barang-barang. Saya termasuk dari sekian juta orang di dunia ini yang fokus pada pengoleksian salah satu jenis barang. Semuanya bermula ketika saya masih berada di bangku sekolah.Â
Pada awalnya saya ingin bercerita tentang koleksi novel yang jumlahnya sudah terbilang banyak, karena terlalu rajin membeli satu demi satu novel ketika bertemu dan berjumpa dengannya di toko buku.Â
Dikarenakan sudah saya sampaikan sedikit pada artikel gramedia digital perihal novel, maka dari itu, kali ini, koleksi barang yang akan diceritakan lebih berfokus pada koleksi barang kaum perempuan, terkhusus untuk anak-anak yang masih berada di bangku sekolah. Kaum laki-laki jangan ikut-ikutan ya, hehehe...
Meskipun barang-barang ini sudah tidak saya gunakan lagi, namun semuanya masih tersimpan dengan begitu rapi dan tetap ada hingga sekarang. Apalagi kalau bukan aksesoris rambut.
Meskipun sudah berbeda dengan sekarang, yang sangat suka mengoleksi berbagai jenis jilbab sebagai mahkota.
Berbagai macam jenis dan bentuk dari aksesoris rambut yang menurut saya "cantik, unik, menarik dan mampu memberikan tampilan yang indah pada rambut", maka disaat itulah pita-pita rambut ini akan siap masuk ke dalam kotak koleksi.Â
Saya juga kurang paham, apakah aksesoris rambut yang saya miliki ini masih di jual di pasaran atau sudah tidak ada lagi, karena semenjak mengenakan jilbab saya sendiri tidak membeli aksesoris rambut seperti halnya pita-pita tersebut, kecuali bando dan ikatan rambut yang masih sering saya beli.
Bisa dikatakan, pita rambut dan jepit rambut yang saya miliki tidak hanya satu jenis saja, namun berbagai macam jenis dengan bentuk yang berbeda-beda. Bisa dilihat pada gambar di atas.
Melihat koleksinya yang lebih dari 30 jenis pita rambut dan jepitan rambut, bisa digunakan berbeda-beda setiap harinya, disesuaikan dengan keinginan.Â
Cara saya menggunakan aksesoris rambut ini (dulu) selalu disesuaikan dengan warna dan bentuk dari ikatan rambutnya. Bahasa kerennya biar "matching".Â
Ada berbagai macam unsur yang mempengaruhi aksesoris rambut ini kenapa bisa tersimpan dengan rapi hingga sekarang, seperti:
Nilai History
Tidak ada yang salah dengan persepsi di atas, semuanya benar dan sangat baik bila dilakukan. Namun, nilai history yang terkandung di dalamnya akan selalu menjadi kenangan, karena setiap barang yang ada akan memberikan cerita di dalamnya dan semua itu tidak akan terlupakan.
Ada berbagai macam alasan yang membuat seseorang menjaga dengan sebaik mungkin barang yang mereka koleksi.Â
Bahkan, beberapa aksesoris rambut tersebut saya masukkan ke dalam plastik bening agar tetap terlihat bersih dan rapi, dari tahun ke tahun.Â
Manfaatnya
Berbagai macam aksesoris untuk memperindah tampilan rambut selalu hadir dan sangat mudah kita jumpai di pasaran, seperti halnya pita dan jepit rambut yang satu ini.
Bentuknya
Mulai dari warnanya yang berbagai macam warna, layaknya pelangi (merah, kuning, hijau dilangit yang biru).Â
Meskipun fungsi yang digunakan oleh pita rambut ini tetaplah sama. Salah satunya menahan rambut agar tetap terlihat rapi dan selalu stay di tempatnya.Â
Dikarenakan bentuk yang berbeda satu sama lain, tidak bisa menolak para kaum perempuan untuk membelinya dan membawanya pulang.Â
Begitulah koleksi para kaum perempuan, koleksi sederhana yang saya miliki. Bagaimana dengan koleksi kalian? Pastinya sangat berharga yaa..
Thanks for reading
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H