Catcalling, suatu tindakan yang dianggap wajar dan biasa saja, namun sebenarnya tindakan ini tidaklah bisa dianggap "wajar"
Mendapatkan sapaan dari seseorang memang sangatlah menyenangkan, terlebih lagi bila sapaan dengan kalimat,"selamat pagi sayang, kamu selalu cantik di mataku, tiada yang mampu menandingimu".Â
Seketika mendengar perkataan demikian, hati pun langsung berbunga-bunga. Seolah-olah dunia hanyalah milik berdua, yang lain hanyalah penonton. Keindahan cinta tumbuh, dan hadir secara bersama.Â
Hal seperti ini nyatanya tampil di antara dua insan yang telah mengikat janji suci untuk selalu bersama, alias telah menikah.Â
Kalau hanya sekadar pacaran, rasanya orang tersebut belum bisa dikatakan seutuhnya milik kalian, karena secara negara pun kalian belum diakui. Bukankah begitu? Makanya, jangan lama-lama, gaskeun ajak ke pelaminan hehehe...
Baiklah, setelah panjang kali lebar kali tinggi membahas tentang dunia percintaan, keburu semakin berbelit-belit, karena pembahasan kali ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan dunia percintaan. Namun tetap berkaitan dengan "sapaan"Â dari seseorang.Â
Pernahkah kalian bertemu dengan seseorang yang sama sekali tidak kalian kenal ketika sedang berjalan sendirian, atau ketika kalian sedang berjalan bersama teman di suatu tempat umum?
Dan sapaan tersebut menurut kalian sangatlah mengganggu, sedangkan orang yang bersangkutan hanya menganggapnya sebagai bahan becandaan semata. Perilaku demikian dikenal dengan istilah Catcalling.Â
Dilansir dari sehatq.com bahwa catcalling bukanlah sebuah pujian, melainkan bentuk kekerasan verbal yang dilakukan laki-laki tak dikenal terhadap wanita yang dilihatnya di tempat umum.