Sama halnya seperti pertanyaan pada nomor satu di atas, tentang kapan mengenakan toga dan kapan lulus? Proses untuk mencapai kata di wisuda pun tidak hanya bisa diucapkan seperti halnya, "aku ingin segera wisuda bagaimanapun caranya, titik". Tidak seperti ini juga konsepnya.
Sebelum mencapai kata wisuda, tentunya kita harus melalui dan menyelesaikan berbagai macam tahapan, salah satunya penyusunan laporan akhir, lakukanlah dengan sebaik mungkin, mulai dari pengajuan judul, konsultasi dengan dosen pembimbing, hingga akhirnya menciptakan laporan akhir yang sempurna untuk segera di sidangkan.Â
Semua ini dilakukan dengan tindakan, bukan hanya sekedar perkataan dan keinginan semata. Mana bisa seperti itu caranya. Lakukanlah dengan sungguh-sungguh. Oke.
Ketiga, selalu memotivasi diri
Saat memasuki fase quarter life crisis, tentu saja akan timbul perasaan galau bahkan khawatir dan ini sangat wajar bila terjadi.
Kita bisa memotivasi diri sendiri bahwa kita pun mampu melakukannya, kita bisa melewatinya dan kita bisa mengejar impian kita selama ini. Seperti halnya pada pertanyaan nomor dua di atas.
Bagaimana caranya agar bisa diterima diperusahaan ternama dan bagaimana caranya agar mampu bersaing untuk masuk di perusahaan impian tersebut?
Pesimis memang terkadang bisa muncul sesaat pertanyaan tersebut menghiasi pikiran. Namun kita sendiri harus bisa melawannya.
Ingat, segala sesuatu diawali dengan niat, apabila kita sedari awal telah memotivasi diri kita sendiri dengan kalimat "aku pasti bisa, aku harus semangat, mereka bisa, akupun harus bisa".
Secara tidak langsung, kita telah memberikan aura yang positif terhadap diri kita sendiri, bahwa kita mampu melaluinya dengan sebaik mungkin.
Memotivasi diri sendiri itu sangat penting, ditambah lagi dengan berbagai macam motivasi yang disampaikan oleh someone special di hati, tentu saja semangat menggebu-gebu akan timbul secepat kilat. Benar tidak?