Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"Resting Bitch Face", Mulai dari Predikat hingga Tersenyum Bagaikan Marah

28 Januari 2021   20:26 Diperbarui: 29 Januari 2021   12:14 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : thewoodruffinstitute.com - Ilustrasi RBF or Resting Bitch Face

Resting bitch face, lika-liku yang (mungkin) menyerang sebagian besar penduduk di muka bumi yang terkenal dengan tampilan wajah yang terkesan tidaklah santai

Setiap makhluk hidup di muka bumi ini tentunya memiliki tampilan dengan berbagai macam karakter yang menghiasi wajahnya.

Terkadang tersenyum, tertawa, marah bahkan terlihat sangat gelisah. Hal ini tentunya bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, kenapa raut wajah demikian bisa ditampilkan oleh objek yang bersangkutan.

Akan tetapi, semua itu tidak akan berlaku bagi para pemilik raut wajah yang terkenal dengan julukan Resting Bitch Face. Mau tersenyum, mau tertawa, mau marah, tampaknya, raut wajah yang ditampilkannya akan tetap sama.

Resting Bitch Face atau RBF sebelumnya pernah saya bahas secara singkat pada artikel Kucing Tardar.

Mari kita ambil permisalan secara sederhana, untuk mengetahui seseorang yang memiliki tampilan ala Resting Bitch Face atau RBF.

Sumber : today.line.me - Ilustrasi RBF or Resting Bitch Face
Sumber : today.line.me - Ilustrasi RBF or Resting Bitch Face
Semuanya dimulai dari sebuah stasiun, ada seorang remaja perempuan sedang menunggu kedatangan kereta api yang menjadi tujuannya ke suatu kota.

Selama menunggu kedatangan kereta tersebut, dirinya duduk di kursi yang telah disediakan, sembari meluangkan waktu dengan membaca berita melalui layar ponsel pintarnya.

Sesaat sibuk dengan ponsel pintar yang berada di genggaman tangannya, tiba-tiba datanglah sesosok remaja laki-laki yang duduk persis di sampingnya, hanya sebuah tas yang menjadi pembatas di antara keduanya.

Menit demi menit pun berlalu, mereka masih sibuk dengan ponsel masing-masing. Hingga akhirnya, remaja laki-laki ini mengajaknya untuk berbicara, sembari menunggu waktu kedatangan kereta api yang menjadi tujuan keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun