Selain itu, cyberbullying memang tidak melibatkan kekerasaan fisik, namun bisa menyebabkan terjadinya pergolakan batin.
Hingga akhirnya, menimbulkan beberapa dampak yang dirasakan oleh seseorang yang menjadi sasaran cyberbullying.
Seperti menyebabkan kesehatan mental menjadi terganggu, yang diikuti dengan kesehatan fisik yang bisa menurun, selalu merasa dikucilkan oleh lingkungan sekitar, hingga akhirnya mengalami depresi.
Sudah terlihat secara jelas bahwa cyberbullying mampu menjatuhkan mental para korbannya.Â
Selain itu, jangkauan pertemanan kita melalui dunia maya memang bisa dikatakan lebih luas. Maka dari itu tetap harus diterapkan etika saat menggunakan media sosial ini. Tidak hanya di dunia nyata saja etika dan tata krama diterapkan, di dunia maya pun demikian.
Jangan selalu mementingkan ego dengan dalih "ini kan akun media sosial milikku, jadi suka-suka aku dong mau gimana cara menggunakannya". Tidak seperti ini juga konsepnya.Â
Ada beberapa etika yang bisa kita terapkan saat sedang berselancar di dunia maya, seperti:
Pertama, berpikir terlebih dahulu sebelum berkomentar
Jangkauan dunia maya itu lebih luas. Ada baiknya sebelum ingin berkomentar pada akun media sosial milik orang lain, kita menyaring terlebih dahulu perkataan yang ingin kita sampaikan.
Apakah perkataan tersebut akan menyinggung perasaan orang lain atau tidak. Jangan suka melakukan tindakan semena-mena dan berhentilah menjadi "netizen yang selalu merasa benar dengan segala komentar".
Apabila ingin mengkritik orang lain, sampaikanlah dengan baik. Lebih baik disampaikan melalui direct message, misalnya. Karena melalui fitur ini "hanya dirimu dan dirinya saja yang akan mengetahui pesan tersebut".Â
Penyampaiannya pun tetap harus dilakukan dengan baik. Semua ada etikanya, tidak bisa kita lakukan dengan sesuka hati.