Tidak jarang, saat mencari keberadaan sang pujaan hati memang ada berbagai macam kriteria yang menjadi alasannya.
Bisa karena ibadahnya, senyumnya, tawanya, tingginya, baiknya, ramahnya, sopan santunnya, tutur bahasanya dan tentunya masih banyak lagi alasan-alasan lain yang menjadi faktor pendukung dari kriteria seseorang dalam mencari sang pujaan hati. Silahkan bertanya pada diri sendiri.
Apabila sering bertemu, kita akan dengan mudah memata-matainya (spy). Tinggal dilihat saja dengan mata kepala kita sendiri dan kita bisa mengambil kesimpulannya. Â Â
Apakah dirinya merupakan orang yang selama ini kita cari atau sebaliknya. Biasanya perasaan di hati akan ikut menjadi penentunya.
Kedua, selalu mudah untuk berkomunikasi
Tentu saja komunikasi akan terus berlanjut tanpa tapi. Misalnya nih, kalau saat kita menjalani LDR atau Long Distance Relationship, hal pertama dan harus selalu kita lakukan ialah komunikasi.
Dengan berkomunikasi, kita telah menjaga hubungan tersebut agar tetap berjalan baik. Namun tidak jarang, komunikasi yang dijalani bisa terganggu karena berbagai macam faktor, seperti halnya pesan yang lama dibalas dan di telepon pun tidak diangkat. Padahal itu merupakan jadwalnya untuk saling berkomunikasi.
Sehingga akan menimbulkan berbagai macam pertanyaan yang menghasilkan pikiran liar, seperti "ini lagi kemana, kenapa nggak bales pesan ya, di telepon juga nggak di angkat, apa jangan-jangan ...."
Namun hal seperti ini akan sangat berbeda saat kita terjun di dalam cinta lokasi. Komunikasi yang kita lakukan akan lancar luncur setiap harinya.
Misalnya begini, saat kita mengirim pesan dan pesan tersebut lama mendapatkan respon, tinggal di samperin saja ke ruang kerjanya. Bisa kita lihat secara langsung, yang bersangkutan sebenarnya sedang apa. Mudah sekali bukan.
Eh mudah banget ya kalau cuma ngomong kayak gini, ekspektasinya? Ya kembali lagi pada prinsip dan cerita nyata para kaum yang terjangkit cinta lokasi.