Pada bulan pertama di tahun ini, seluruh masyarakat dunia yang masih berkutat di dunia pendidikan akan kembali belajar, melaksanakan rutinitasnya menempuh pendidikan. Dengan kembali belajar, berbagai macam persiapan tentunya akan dilakukan.
Namun, perjalanan panjang dalam proses belajar dan mengajar memang akhir-akhir ini sedikit berbeda. Sudah hampir satu tahun semua proses belajar mengajar dilakukan secara daring, dan tentunya ini akan menjadi cerita yang tidak akan pernah terlupakan.
Memang, pada saat ini saya telah menyelesaikan pendidikan di bangku perkuliahan. Pada bulan Januari ini, mengingatkan saya pada saat masih menjadi seorang mahasiswi.
Bulan pertama berdasarkan perhitungan Masehi ini belum menjadi waktu libur semester di bangku perkuliahan, karena kampus akan melaksanakan libur semester di bulan kedua, yaitu Februari.
Selama saya berada di bangku perkuliahan (dulu) semua kegiatan belajar dan mengajar dilakukan secara langsung di dalam kelas.Â
Perjalanan panjang para mahasiswa dan mahasiswi pada saat ini memang mencapai titik yang sangat luar biasa. Pencapaianya untuk terus belajar, meskipun tanpa bertatap muka secara langsung harus dilakukannya.
Salah satu contoh nyata tentang kegiatan belajar secara daring, dirasakan oleh adik saya yang masih menempuh pendidikan di bangku perkuliahan.
Meskipun melaksanakan kuliah secara daring, berbagai macam persiapan tentunya tidak akan luput dari kebutuhannya. Semuanya dilakukan demi tercapainya kegiatan belajar yang lebih produktif.
Ada beberapa tips yang harus dilakukan sebelum mengikuti kegiatan belajar secara daring ini, seperti:
Pertama, semangat dari dalam diri
Segala sesuatu memang harus dilakukan dengan niat yang baik, agar hasil yang kita peroleh bisa sebaik dengan niat yang kita inginkan.
Kita ambil kasus yang sering dialami oleh sebagian besar kawula muda di dunia perkuliahan. Saat dijadwalkan untuk mengikuti kelas pada pukul 07.00 pagi secara daring. Tentunya para mahasiswa ataupun mahasiswi yang bersangkutan harus bisa siap sebelum jadwal yang telah ditentukan.
Apabila kita sedari awal memang memiliki semangat yang tinggi untuk mengikuti perkuliahan di jam 07.00 pagi tersebut, niscaya semuanya akan berjalan dengan baik.
Mulai dari mempersiapkan diri dengan bangun pagi, membersihkan diri dengan skincare routine di pagi hari, hingga menyiapkan perlengkapan pendukung untuk mengikuti kelas secara daring.
Apabila hal ini memang kita lakukan dengan penuh semangat, niscaya saat dosen menjelaskan materi secara daring kita mampu memperoleh ilmunya dengan sangat baik.
Sedangkan, bila kita memang sedari awal tidak berniat dan tidak memiliki semangat untuk mengikuti perkuliahan tersebut, tentunya hasil yang akan kita peroleh tidak akan baik.
Mulai dari bangun kesiangan, tidak siap mengikuti perkuliahan, mengantuk tiada henti-hentinya karena sejak dari semalam telah terjaga (begadang), padahal keesokan harinya sudah ada jadwal perkuliahan di pagi hari.
Hingga akhirnya, sulit menangkap semua materi yang telah disampaikan oleh dosen. Hasilnya, kita sendiri yang merugi. Maka dari itu, sangat penting adanya semangat dari dalam diri sebelum melakukan kegiatan perkuliahan ini.
Kedua, mengatur jadwal sebaik mungkin
Sebelum melaksanakan kegiatan belajar secara daring, tentunya kita akan diberikan jadwal perkuliahan terlebih dahulu bukan.
Dengan adanya jadwal perkuliahan ini kita bisa mengatur waktu dengan sebaik mungkin. Apabila tidak ada pengaturan jadwal yang tepat, niscaya semuanya akan menjadi berantakan.
Jangan sampai telat mengikuti kelas perkuliahan secara daring, karena ada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Jangan sampai lengah meskipun kita melaksanakan perkuliahan dari rumah.
Ketiga, buku pendukung serta alat tulis
Siapa bilang belajar daring tidak perlu menggunakan buku beserta alat tulis. Belajar daring bukan hanya sekedar belajar menatap layar monitor semata.
Memang, nyatanya pada saat ini kita yang masih menempuh pendidikan di bangku perkuliahan harus belajar tanpa bertatap muka secara langsung.
Akan tetapi, semua perlengkapan pendukung harus dipersiapkan agar proses belajar kita menjadi lebih produktif, dan kita sendiri bisa memperoleh ilmu yang disampaikan oleh bapak/ibu dosen dengan sangat baik.
Misalnya saja, saat melaksanakan kegiatan belajar secara daring tentunya para bapak/ibu dosen akan menjelaskan materi perkuliahan. Kita sebagai mahasiswa ataupun mahasiswi yang pada saat itu sedang mengikuti perkuliahan secara daring tentunya harus mendengarkan sebaik mungkin apa yang disampaikan oleh bapak/ibu dosen.
Mungkin ada sebagian besar orang yang memiliki daya ingatan tinggi. Sehingga tanpa mencatat semua penjelasan dosen bisa diterima oleh otaknya dengan sempurna.
Sedangkan kita yang tidak terlalu super dalam mengingat tentu harus mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh bapak/ibu dosen, agar kita bisa mengulang kembali materi perkuliahan yang telah disampaikan sebelumnya.
Keempat, suasana belajar
Suasana belajar mengajar memang terkadang menjadi faktor pendukung. Misalnya saja, saat belajar di ruangan perkuliahan yang bersih dan rapi, ditambah lagi dengan aroma yang mampu menyegarkan jiwa.
Semangat dalam belajar tentunya akan hadir dengan sendirinya, karena suasana nyaman telah tercipta terlebih dahulu sebagai pendukungnya.
Meskipun tidak belajar di kampus secara langsung, kita tetap bisa menciptakan suasana belajar sesuai dengan yang kita inginkan.Â
Misalnya, apabila kita tipikal orang yang harus belajar dalam suasana tenang, kita bisa memanfaatkan ruangan di dalam kamar, yang diikuti dengan ruangan yang telah rapi agar pikiran semakin jernih.Â
Tanpa kita sadari, melalui kegiatan belajar secara daring kita bisa memperoleh manfaat yang begitu besar bagi diri kita sendiri, seperti:
Belajar untuk bertanggung jawab
Belajar tanpa bertatap muka secara langsung tidak akan membuat kita terhindar dari yang namanya tugas. Sudah pasti hal ini akan diperoleh, bahkan bisa lebih banyak dari biasanya. Secara tidak langsung kita belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang kita peroleh.
Tidak jarang, tugas yang diberikan memang mengandung target dalam penyelesaiannya, seperti yang akhir-akhir ini di alami adik saya yang masih berada di bangku perkuliahan.
Apabila kita mengerjakan tugas tersebut dengan sebaik mungkin dan mengumpulkannya tepat waktu, secara tidak langsung kita telah bertanggung atas tugas tersebut. Kita tahu bahwa ada tanggung jawab yang harus kita selesaikan melalui tugas yang diberikan oleh bapak/ibu dosen.
Belajar untuk disiplin
Saat akan belajar daring, tentunya kita sudah terlebih dahulu mengenal jati diri kita untuk menimbah ilmu sebagai mahasiswa ataupun mahasiswi bukan.
Seperti yang telah saya sebutkan di atas pada bagian tips (nomor kedua, mengatur jadwal). Setelah jadwal perkuliahan berada di genggaman, tentunya kita sudah pasti tahu jam berapa dan kapan kita harus hadir.
Apabila kita bisa mengikuti irama serta jadwal perkuliahan dengan sangat baik, secara tidak langsung kita telah berusaha untuk terus disiplin waktu dengan tidak telat masuk kuliah secara daring. Hal ini tentunya harus konsisten kita lakukan, agar jiwa disiplin selalu tertanam di dalam diri.
Belajar untuk jujur
Manfaat yang akan diperoleh selanjutnya tidak kalah penting. Seperti yang sebelumnya telah saya sebutkan di atas, saat belajar daring dilakukan, tentunya kita tidak akan terlepas dari yang namanya tugas, dan setelah itu akan timbul yang namanya ujian.
Saat melaksanakan ujian ini, secara tidak langsung kita telah melatih diri kita sendiri untuk bersikap jujur. Tanpa diawasi secara langsung oleh bapak/ibu dosen yang bersangkutan, apakah kita berlaku jujur saat mengisi kata demi kata di kolom ujian yang tersedia atau malah sebaliknya.
Kita bisa melakukan berbagai macam cara untuk memperoleh nilai yang sempurna, karena faktanya kita tidak diawasi secara langsung oleh dosen yang bersangkutan. Namun ingatlah, Sang Pencipta akan tetap memperhatikan tindakan yang telah kita lakukan, diikuti dengan para malaikat pencatat amal kebaikan dan keburukan.
Belajar untuk selalu bertanggung jawab, belajar untuk selalu disiplin, serta belajar untuk selalu jujur memang harus dimulai dari diri kita sendiri. Semuanya tidak akan tercipta apabila kita tidak berniat untuk mulai menciptakannya.
Ingatlah. Apa yang kita tanamkan, dan apa yang kita lakukan, hasilnya akan kembali kepada diri kita sendiri. Terus lah bersemangat untuk kembali belajar meskipun secara daring.
Thanks for reading
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H