Korea Selatan selalu identik dengan kata drama, boyband and girlband. Bagi kita yang menyukai aktor maupun aktris asal negeri giseng ini. Seperti Song Jong Ki, Lee Min Hoo, Park Soe Joon, Lee Seung Gi, Jo In Sung, Han Suk Kyu, Ahn Hyo Seop, Lee Jong Suk, Park Bo Gum, Kim Woo Bin, Hyun Bin, Gong Yoo hingga aktor Korea Selatan dengan bayaran tertinggi mencapai 2 milyar per epsiode yaitu Kim Soo Hyun.
Bagi yang belum mengenal sosok Kim Soo Hyun, saya akan perkenalkan orangnya melalui foto dibawah ini. (bonus artikel).Â
Kembali ke topik utama artikel ini.Â
Semua yang berbau Korea Selatan seakan-akan mampu menarik perhatian. Mulai dari Korea Selatan yang tergolong ke dalam negara maju. Hingga kebudayaan dan tempat wisatanya yang mampu mampu mencuri perhatian lagi. Meskipun masyarakat Korea Selatan hidup di negara maju dan diikuti dengan kemajuan teknologi, tidak lantas membuat mereka lupa akan warisan nenek moyang dari negara tersebut.Â
Lihat saja bagaimana Korea Selatan memperkenalkan kebudayaannya. Dibalik cerita drama yang seru, terkadang memberikan kisah akan kebudayaan dari negeri gingseng ini. Sehingga tanpa kita sadari, mendorong rasa ingin tahu yang tinggi tentang negara yang berada di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea . Seoul merupakan ibukota dari Korea Selatan.
Namun siapa sangka. Dibalik cerita menarik yang dimiliki oleh negara yang satu ini. Ada sebuah peristiwa yang tidak akan pernah terlupakan dan menjadi sebuah kisah di setiap tahunnya, yaitu peristiwa tenggelamnya kapal feri sewol yang menggangkut 476 orang penumpang. Mayoritas dari penumpang kapal feri sewol tersebut adalah siswa siswi SMA Danwon. Dalam peristiwa tersebut yang dinyatakan selamat hanya 172 orang penumpang saja.
Enam tahun sudah berlalu. Tepat di tanggal 16 april tahun 2014, kejadian yang tidak akan pernah terlupakan bagi seluruh siswa dan siswi SMA Danwon. (SMA Danwon adalah sekolah menengah atas yang didirikan pada tahun 2005. Berlokasi di Distrik Danwon, Ansan, Korea Selatan. Danwon merupakan sekolah negeri yang berada dibawah naungan otoritas Kantor Pendidikan Provinsi Gyeonggi)
Mengenai peristiwa tenggelamannya kapal feri sewol. Peristiwa tersebut menjadi cacatan kelam bagi transportasi Korea Selatan. Saat berlayar menggunakan kapal feri sewol. Para siswa siswi SMA Danwon pada hari kejadian tersebut berniat ingin berwisata dan mengunjungi Pulau Jeju. Namun semua hal terjadi diluar batas kemampuan. Sebelum tiba di lokasi tujuan, kapal feri sewol yang mayoritas ditumpangi oleh para siswa siswi SMA Danwon ini mengalami permasalahan hingga akhirnya tenggelam.
Bagi kita yang sering menonton drama korea, sepertinya tidak akan asing lagi mendengar istilah Pulau Jeju. Kenapa bisa demikian, yaa karena di beberapa drama yang ditayakan, tidak jarang selalu dan selalu menampilkan serta memperlihatkan keindahan dari Pulau Jeju. Dimana pulau ini seharusnya menjadi cerita yang menarik dan menyenangkan bagi siswa siswi SMA Danwon disaat itu.
Pulau Jeju merupakan sebuah pulau terbesar di Korea Selatan yang terletak di sebelah selatan Semenanjung Korea. Pulau Jeju merupakan satu-satunya provinsi di Korea Selatan yang memiliki otonomi khusus. Pulau Jeju memiliki cuaca hangat sepanjang tahun dan pada musim dingin jarang sekali untuk turun salju, sehingga tanaman -- tanaman subtropis dapat tumbuh disana.
Berdasarkan laporan dari BBC, ada dua indikasi karamnya kapal yang sedang dalam perjalanan antara Incheon menuju daerah selatan Jeju.
Ada dugaan, proses belok yang terlalu tajam menjadi penyebab kapal sewol ini tenggelam. Ada pula asumsi, penyebab tenggelamnya kapal sewol ini karena bertabrakan dengan batu.
Akibat tragedi tersebut, kapten kapal Lee Joon-Seok dan beberapa awak kapal lainnya menjalani interogasi dari kepolisian setempat. Diduga kru kapal lalai dan melakukan pelanggaran hukum maritim lainnya.
Salah satu kelalaian Lee Joon-seok pada penanganan pertama setelah tragedi terjadi. Saat itu, dia meminta para penumpang untuk tetap berada dalam kapal saat kapal sudah dalam keadaan miring.
Lee Joon-Soek said :
"The current was very strong, the temperature of the ocean water was cold, and I thought that if people left the ferry without proper judgement, if they were not wearing a life jacket, and even if they were, they would drift away and face many other difficulties"
(Arusnya sangat kuat, suhu air laut dingin, dan saya pikir jika orang meninggalkan feri tanpa persiapan yang tepat, jika mereka tidak mengenakan jaket pelampung, dan bahkan jika mengenakannya, mereka akan hanyut dan menghadapi banyak kesulitan lainnya)
Selama pencarian hingga berbulan-bulan. Pada akhirnya pencarian tersebut menemukan jasad dan benda-benda milik korban. Lewat ponsel, kamera CCTV dan komunikasi radio. Sehingga masyarakat menjadi tahu cerita menegangkan sebelum kapal feri sewol tersebut tenggelam. Salah satunya ialah meskipun kapten dan kru kapal sudah menyadari kapal sewol akan segera tenggelam. Namun para siswa siswi justru diminta untuk tetap berada di kamar mereka masing-masing dan tidak diberi instruksi untuk menyelamatkan diri. Hingga pada akhirnya kapal sewol ini pun tenggelam.
Bahkan sudah ada beberapa film Korea yang terinspirasi dari peristiwa tenggelamnya kapal sewol ini. Seperti Birthday yang dirilis tahun 2019, Criminal Conspiracy yang dirilis tahun 2017, Intention yang dirilis tahun 2018, In The Absence yang dirilis tahun 2018, After Spiring yang dirilis tahun 2018 dan Eyelids yang dirilis tahun 2018. Semua film yang telah ditayangkan tersebut benar-benar menyentuh. Mengisahkan cerita dibalik peristiwa kapal sewol. Tidak ada kata terlambat bila kalian ingin menyaksikan film-film tersebut. Silahkan dipilih ingin mulai menonton dari film yang mana.
Selain film, ada juga beberapa lagu yang kembali diciptakan dan berkaitan dengan peristiwa tenggelamanya kapal sewol. Seperti Spring Day - BTS, You Whom I Love - Shin Yong Jae & Lee Da Won, Stardust - Kim Donghwan, One of These Nights - Red Velvet, Still There, Still Here - Lucid Fall, Red Light - f(x) hingga Always Remember - Tany.Â
Well, terima kasih sudah membaca artikel ini sampai akhir. Semoga artikel ini bisa bermanfaat.
Keep your spirit up
Thank you so much :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H