Mohon tunggu...
desi nasution
desi nasution Mohon Tunggu... Guru - Artikel

Hidup harus berguna untuk orang lain

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mencintaimu melalui Puisi

20 Maret 2020   19:51 Diperbarui: 20 Maret 2020   20:19 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Mencintaimu Melalui Puisi”

Waw..... mencintaimu melalui puisi ???  sedih bener kayanya wkwkwk.

Sebelumnya  hay.... hay.... gaysss... salam kenal dari saya, selamat pagi, selamat siang, selamat sore dan selamat malam untuk kalian yang telah bersedia membaca artikel saya, sebelum itu jangan lupa dibaca sampe habis yaaaa, kemudian berikan komentar kalian di kolom komentar habis itu share deeh kesemua orang yang kalian sayang hihihihi......:)

Okeeehhh dehh lanjut yaaah !!!

Sebelumnya Apa itu Puisi ???

Puisi adalah salah satu jalan untuk mengungkapkan isi hati dan pikiran melalui untaian kata.

Namun.... tidak semua orang akan melalui puisi untuk menyampaikannya, karena sebagian orang akan berpikir puisi ialah kalimat-kalimat yang tak dapat dijabarkan atau dijelaskan secara umum atau bisa disebut.... kalimat abstrak.

Sebenarnya puisi mempunyai pengertian tersendiri seperti yang dijelaskan :

“Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna. Puisi terbagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi modern. Puisi lama masih terikat dengan jumlah baris, bait, ataupun rima ( sajak ). Puisi lama adalah pantun dan syair. Puisi modern tidak terikat pada bait, jumlah baris, atau sajak dalam penulisannya. Sehingga puisi modern disebut puisi bebas.”

Kenapa Harus Melalui Puisi ???

Kenapa sih harus di ungkapkan melalui puisi emang tidak ada cara lain apa ?

Yaaaah... sebenarya banyak sekali cara untuk mengungkapkan isi hati dan pikiran selain dengan berbicara yaitu juga dapat menampilkan gerak tubuh ataupun menunjukan mimik wajah yang sesuai dengan isi hati, bahkan untuk zaman sekarang tidak perlu lagi menyelesaikan masalah ataupun menyampaikan sesuatu hal melalui tatap muka, karena sudah ada alat elektronik yang canggih, namun tidak semua hal itu dapat dipahami atau di mengerti oleh seseorang yang ingin kita sampaikan, bahkan banyak pula yang membuatnya semakin rumit dan sulit untuk di selesaikan. Maka oleh karena itu puisi adalah salah satu ungkapan yang pas sebagai wadah penyampaian, karena apa ?

  • Ungkapan kata yang kita berikan tidak akan menyenggol seseorang karena puisi memiliki batasan penyampaian, maksudnya tidak menyinggung privasi seseorang yang sama dengan orang yang kita tuju.
  • Kalimat-kalimat yang canggung untuk diungkapkan dapat diganti, menggunakan istilah kalimat atau kata lain.
  • Mengurangi emosional secara fisik.
  • Menambah wawasan kosa kata yang baik dan benar.
  • Kegelisahan hati dan pikiran akan berkurang dan tidak menjadi bingung lagi harus bercerita kesiapa, dan masih banyak lagi.

Okehhh... karena sudah dibahas soal apa itu puisi, sekarang saya berikan salah satu puisi yang saya tulis, untuk seseorang yang tidak dapat saya gapai. Jadiiii jangan lupa dibaca, dikomentar dan dishare yaaa :) 

Menggores Hati

Lucu sungguh lucu hati ini.

Menanti yang tak harus untuk dinanti.

Tetapi, tetap ingin terus menanti.

Walaupun raga ini sudah tak bisa untuk menanti.

Melihat dirimu, membuat hati ini tak menentu.

Membuat perasaan yang begitu bergemuru.

Tak ingin lepas dari pandangan ini.

Dan tak ingin berpisah oleh dirimu yang telah menenangkan hati.

Ku tidak tau siapa yang salah disini.

Apakah salah diriku ? Apa dirimu yang salah, hadir di kehidupanku ?

Aku tidak tau harus berbuat apa ! untuk pertahankan hati ini.

Agar tidak menjadi bomerang nanti untukku.

Jiwa ini semakin mengila.

Mengila akan dirimu yang selalu hadir di kepala.

Ber-imajinasi tentangmu membuatku semakin mengila.

Membayangkan hal-hal yang tak harus ku bayangkan.

Hal-hal gila mulai ku lakukan, untuk menyadarkanmu.

Bahwasannya diriku ini telah jatuh hati kepadamu.

Sejuta puisi telah kubuat untukmu.

Untuk menyadarkanmu, bahwa dirimu telah mencuri hatiku.

Sejuta isyarat telah kulakukan untukmu.

Agar  kau paham apa maksud diriku.

Sejuta untaian kata telah ku ucap.

Agar kau paham dan mengerti apa yang ku ucap.

Namun, semuanya begitu sia-sia.

Kau tak paham dan mengerti, semua yang kulakukan.

Kau bahkan, menganggap diri ini hanyalah bualan untukmu.

Sakit..., sungguh sakit hati ini.

Inilah yang ku tak mau.

Jatuh hati hanya seorang diri.

Berharap semua akan pasti.

Namun..., nyatanya diri ini hanya bisa mencintai tapi tidak untuk dicintai.

Astaga hati ini semakin sakit.

Sakit, melihat dirimu yang begitu ber-empati.

Ber-empati kepada teman ku sendiri.

Oh..... begitu sakit.... sangatttt...... sakit.....hati ini.

Tuhan bisakah kau menghilangkan rasa ini.

Hilangkan rasa yang begitu mendalam pada jiwa ini.

Aku sudah tak kuat untuk menanggung semua rasa sakit hati ini.

Yang bahkan sakit sampe ke uluh hati.

Aku sudah mencoba untuk menahan.

Agar ini semua tidak menjadi bomerang untuk diriku ini.

Agar tidak menjadi tombak penghancur jiwa ini.

Namun apalah daya, kaulah pembolak-balik hati, hati yang tak bisa ku tahan.

Bodohnya diriku ini, mengungkapan isi hati.

Padahal itu semua akan menjadi perusak hati.

Salah apa diriku ini !!!.

Harus bertemu dirimu, sih sang penghancur hati.

Aku semakin tak kuat.

Melihat dirimu yang semakin agresif untuk menunjukan rasa sukamu pada dirinya..

Aku semakin tak kuat.

Mendengar gombalan-gombalan kata yang kau berikan untuknya.

Tuhan tolong hentikanlah, goresan hati ini.

Karena ku tak sanggup menanggung semua ini.

Samakin dalam rasa sakit hati ini.

Samakin ingin ku enyah dari kehidupan ini.

Sudah cukup rasa ini.

Sudah cukup akan semua ini.

Sudah hentikan perasaan hati ini.

Karena hati ini bukan untuk disakiti....

Hati ini telah pergi setangah dalam kehidupan ini.

Jangan biarkan semua pergi tak kembali keraga ini.

Karena ku ingin merasakan hati yang tulus mencintai.

Bukan untuk menyakiti kembali.

Walaupun hati ini telah sakit.

Bukan berarti ku membenci.

Walaupun hati ini kecewa.

Bukan berarti ku tak mau mengenalmu.

Goresan hati yang kualami.

Biarkan menjadi cerita rahasia hidup ini.

Goresan hati yang kurasakan.

Biarkan itu sebagi pembelajaran.

Bertanda di bawah ini, saya yang tersakiti.

Desi Nasution

sumber : wikibooks.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun