Mohon tunggu...
Desi Muliaaa
Desi Muliaaa Mohon Tunggu... Seniman - Positif thinking

Bismillah ✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Dampak Body Shaming bagi Mental Si Korban?

15 Februari 2022   15:39 Diperbarui: 15 Februari 2022   17:41 1260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin sebagian orang sudah banyak yang mengenal body shaming dan ada juga beberapa orang yang belum tahu mengenai Apa itu body shaming, bagaimana dampak bagi seseorang. 

Tahukah anda perilaku body shaming? 

Perilaku ini kerap dianggap sebelah mata oleh sebagian orang, karena perbuatan tersebut merupakan hal biasa yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Namun, pernahkah anda berfikir bahwa prilaku ini bisa memberikan tekanan bagi si korban dan dampak yang menjerumuskan. 

Menurut Clarity Clinic, body shaming adalah perbuatan mempermalukan seseorang berdasarkan bentuk tubuhnya dengan cara mengejek. Body shaming adalah salah satu bentuk perundungan atau tindakan bullying.

Salah satu contohnya ialah "kok kamu gendut banget sih, diet lah biar kurusan"

Itu salah satu bentuk contoh perilaku body shaming yang biasa kita dengar dan cenderung dapat mematahkan semangat seseorang, tetapi juga berpengaruh dalam mental seseorang tersebut. 

Berdasarkan laporan ZAP Beauty Index 2020, sekitar 62,2% perempuan di Indonesia pernah menjadi korban body shaming selama hidupnya. Dari jumlah itu, 47% responden mengalami body shaming karena tubuhnya dianggap terlalu berisi. Sebanyak 36,4% responden mengalami body shaming karena memiliki kulit yang berjerawat.

Lantas, bagaimana ciri-ciri perilaku body shaming kepada orang lain? Dan terkadang seseorang tidak menyadarinya, seperti Menganggap atau mengatakan tubuh seseorang itu terlalu gemuk, pendek, kurus, berjerawat. Menurut psikoterapis Karen R. Koenig, M.Ed, LCSW, komentar ini bisa jadi akan sangat menyakitkan bagi orang lain.

Terkadang di lingkungan kita sendiri tanpa di sadari banyak yg melakukan perilaku body shaming tersebut, contohnya di dalam satu kelas ada seseorang anak yang gemuk selalu jadi bahan tertawaan anak-anak lain dan di jadikan sebuah candaan. Tanpa di sadari apakah mereka memikirkan perasaan, mental, dan kesehatan anak yang gemuk tadi? Pasti mereka tidak terfikirkan sampai situ. 

Ada juga orang lain yang menyuruh orang yang berbadan gemuk untuk rajin olahraga. Anda mungkin mengira bahwa Anda hanya sekadar memberikan informasi penting soal olahraga yang patut dicoba oleh orang lain. Padahal, bisa jadi teman Anda malah tersinggung dan menganggap Anda menyuruhnya untuk olahraga karena tubuhnya gemuk, menganggap tubuh sendiri paling ideal di antara yang lainnya dan sering mengomentari makanan orang lain.

Dikutip dari claritychi.com, orang-orang dari segala usia pasti pernah mengalami bullying atau body shaming dan hal tersebut akan mengganggu kesehatan mental. Berikut ini adalah pengaruh body shaming terhadap kesehatan mental yang di rasakan oleh korban. 

- Kecemasan Sosial

Kecemasan sosial ini dapat menempatkan diri dalam situasi yang sulit, hal ini dikarenakan orang yang mengalami akan merasa takut untuk berinteraksi sosial, tidak percaya diri terhadap orang lain atas dirinya sendiri

- Depresi

Orang yang mengalami body shaming cendrung mengalami depresi itu di akibatkan karena ejekan atau hinaan dari orang orang-orang yang di sekitarnya yang selalu terbebani dalam pikirannya. Selalu merasa kesepian dan sendri hal ini lah yang juga dapat menyebabkan terjadinya depresi bagi si korban

- Gangguan Makan

Kebanyakan orang yang mengalami body shaming pasti akan mengontrol asupan makanannya, sampai harus melakukan diet ketat agar mereka bisa menguruskan badannya.

Ada beberapa tindakan tegas untuk pelaku body shaming. Netizen pada zaman sekarang ini banyak berkomentar tentang body shaming, dalam kategori cacian, ejekan, dan/atau kata-kata tidak pantas, maka si pelaku dapat dijerat Pasal 315 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ("KUHP") tentang penghinaan ringan.

Namun, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi perilaku Body Shaming, diantaranya :

- Mensyukuri dan Menerima Diri Sendiri.

- Ubah Pola Pikir dan Cara Bicara pada Diri Sendiri

- Mulailah menanamkan sikap positif dari kita sendiri

- Belajar Memaafkan

- Lakukan Hal yang Bermanfaat dan Kelilingi Diri dengan Lingkungan yang Positif

- Bijak Bermedia Sosial.

*Maka dari itu kita harus selalu merasa bersyukur atas nikmat yang di beri Tuhan

Sesungguhnya Tuhan telah menciptakan bentuk dan rupa yang sempurna kepada kita, jadi lah diri sendiri dan jangan dengarkan kata kata orang yang menjatuhkan mental kita

Berhenti mengikuti standar kecantikan dunia, karna semua wanita cantik dan begitu sempurna. 

STOP BODY SHAMING &BULLYING

Don't be insecure, be yourself, you are perfect in the eyes of the right people

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun