Mohon tunggu...
Desi Muharaini
Desi Muharaini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UIN Sumatera Utara

Tugas KKN DR 173

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Tafsir Tematik

16 Agustus 2020   13:32 Diperbarui: 16 Agustus 2020   13:34 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu Tafsir sederhananya adalah ilmu yang digunakan untuk menyingkap makna-makna implisit dari setiap kata dalam Alquran. Pada perkembangannya, para ulama mengklasifikasikan metode penafsiran ke dalam dua bagian, berdasarkan objek penafsirannya dan berdasarkan corak penafsirannya. Diantara yang termasuk ke dalam metode penafsiran berdasarkan corak penafsirannya adalah metode tafsir tematik atau maudhu'i. 

Tafsir maudhu'i menurut DR. Abdul Hayyi al-Farmawi adalah pola penafsiran dengan cara menghimpun ayat-ayat Alquran yang mempunyai tujuan yang sama dengan arti sama-sama membicarakan satu topik, disusun berdasarkan masa turun ayat serta memperhatikan latar belakang sebab-sebab sebab turunnya, kemudian diberi penjelasan, uraian, komentar dan pokok-pokok kandungan hukumnya. Dalam referensi yang lain, disebutkan bahwa metode tafsir tematik adalah metode yang membahas ayat-ayat Alquran sesuai dengan tema atau judul yang telah ditetapkan. Semua ayat yang berkaitan dihimpun, kemudian dikaji secara mendalam dan tuntas dari berbagai aspek yang terkait dengannya, seperti asbab an-nuzul, kosakata dan sebagainya. Semua dijelaskan dengan rinci dan tuntas, serta didukung oleh dalil-dalil atau fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, baik argumen yang berasal dari Alquran hadis maupun pemikiran rasional. 

Menurut DR Rohimin dalam bukunya mengatakan bahwa sedikitnya ada tiga ciri umum dari metode tafsir ini antara lain sebagai berikut :

1 Tidak terikat dengan susunan ayat dalam mushaf tetapi lebih terikat dengan masa turunnya ayat. 

2 Tidak membahas semua segi permasalahan yang ada pada satu ayat, tetapi hanya membahas yang berkaitan dengan judul saja. 

3 Berusaha untuk menuntaskan masalah yang menjadi pokok bahasan.

Adapun langkah-langkah penafsiran dalam tafsir ini ialah :

1. Menetapkan masalah atau topik yang akan dibahas 

2. Menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan tema atau judul.

3. Menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna, sistematik dan utuh. 

4. Melengkapi penjelasan ayat Dengan hadis riwayat sahabat dan lain-lain yang relevan. 

Menurut pendapat Ahmad said Al kami, hidup di zaman modern sekarang ini sangat membutuhkan kehadiran corak tafsir tematik karena dengan tafsir ini memungkinkan seseorang memahami masalah yang dibahas dan segera sampai kepada hakikat masalah dengan jalan singkat praktis dan mudah. Tafsir tematik memiliki urgensi yang sangat penting karena dapat memudahkan orang dalam memahami dan menghayati ajaran ajaran Alquran, dapat melayani siapa saja menyelesaikan problem yang dihadapinya, karena pemaparan teks-teks Alquran diwujudkan dalam bermacam-macam tema atau masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun