Anjuran tetap tinggal di rumah selama pandemi covid-19 yang telah berlangsung hampir satu tahun mulai merubah kebiasaan selama di rumah. Untuk memenuhi kebutuhan semakin sering dilakukan secara online. Tidak heran jika belakangan semakin sering ada kurir pengantar paket datang ke rumah.
Hanya saja, terlalu lama di rumah telah memicu rasa bosan yang tidak tertahankan. Sabtu sore, saat suami dan anak sedang di rumah, yang bisanya kami gunakan untuk jalan-jalan, mulai kami isi dengan berbagai kegiatan di rumah saja, seperti nonton TV dan aktivitas menghibur lainnya.
Suatu sore menjelang mahgrib, sebuah motor parkir di depan rumah, sesuai dugaan saya, Kang Kurir datang mengantarkan barang.
"Paket..." seru seorang pria yang menaiki motor tersebut.
Anak saya yang juga mendengar seruan itu langsung beranjak dan berlari menghampiri.
"Ye... mobil remotnya datang..." sambut anak saya.
"Ini... mobil remotnya..." kata Kang Kurir menimpali.
Anak saya tahu benar mainan mobil remote yang dibeli dari toko online akan datang hari itu. Karena memang saat itu saya hanya membeli satu barang dalam tiga hari sebelumnya. Entah kenapa, kebahagiaan anak saya mendapatkan mainan barunya membuat kami semua ikut bahagia.
Kebahagiaan mendapatkan paket barangkali tidak hanya kami rasakan, tapi jutaan masyarakat yang mulai menggantungkan kebutuhannya dengan layanan pengiriman. Entah kenapa pula kata "Paket" yang diucapkan seorang kurir selalu membuat bahagia. Pasti kita semua merasakannya.
Tidak hanya paket yang membuat bahagia. Pada zaman dahulu, sebelum era surat elektronik dan pesan singkat. Surat juga menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu yang selalu membuat bahagia saat datang. Bahkan ketika di era digital, sebuah pesan singkat dan surat elektronik masuk ke in box juga selalu menimbulkan rasa bahagia dan penasaran untuk segera membukanya.
Bedanya aktivitas pengiriman zaman dahulu dan sekarang, pertama dulu pengiriman didominasi oleh dokumen, tapi sekarang lebih banyak barang atau biasa disebut dengan paket. Untuk jasa pengiriman sendiri, kala itu industri jasa pengiriman hanya ada satu yang dikenal dengan POS, tapi sekarang sudah semakin banyak jasa pengiriman yang bisa dipilih.
Semakin banyaknya pemain jasa pengiriman sendiri dipicu oleh kebutuhan akan aktivitas pengiriman yang semakin meningkat pula. Pemicunya tak lain meningkatnya sektor perdagangan online (e-commerce). Dikutip sejumlah media, Asosiasi Logistik dan Forwarder Idonesia (ALFI), memprediksi pertumbuhan bisnis logistik bisa mencapai lebih dari 30% hingga tahun 2020. Estimasi pertumbuhan sektor tersebut secara menyeluruh mencapai Rp40 triliun atau lebih per tahunnya.
Kalau di lihat dari jumlah pengiriman per hari, ada jutaan paket yang beredar setiap hari. JNE misalnya, salah satu jasa pengiriman terkemuka di Indonesia ini mengklaim di tahun 2019 lalu telah mencapai 1 juta pengiriman per hari. Bahkan di Semester I 2020, JNE mencatatkan peningkatan kinerja tumbuh 30%, yang dipicu oleh pertumbuhan industri logistik dan e-commerce di masa pandemi.
Semakin tinggi kebutuhan akan layanan pengiriman memberikan tantangan tersendiri, yang berasal dari keinginan konsumen. Beberapa keinginan itu seperti biaya pengiriman yang murah, cepat sampai, dan aman tentunya. Dan yang tidak kalah penting adalah pelayanan yang baik, yang terkadang menjadi penentu kepuasan konsumen.
Saya sendiri dalam memilih layanan kurir saat belanja online, harga bukan alasan utama. Sebab meskipun ada perbedaan harga antar kurir, biasanya tidak terlalu signifikan. Karena itu saya lebih memilih konsistensi ketepatannya waktu pengiriman, dan adanya informasi yang jelas di mana posisi barang selama proses pengiriman.
Dan yang tidak kalah penting adalah keramahan kurir saat menyerahkan barang. Mungkin ada kalanya saya sedang tidak ada di rumah ketika kurir datang, ada beberapa kurir yang langsung meletakan paket di teras, tapi ada juga kurir yang berinisiatif menelefon dan mengatakan paket dititip ke tetangga. Hal itu memberi rasa aman, yang secara tidak langsung membuat saya memilih kurir tertentu saat belanja online.
Mengutip altikel dari fastpay.co.id berjudul 5 Jasa Pengiriman Barang Terbaik di Indonesia, ada nama JNE. Perusahaan yang berdiri tahun 1990 dengan nama PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) ini cukup dikenal masyarakat. JNE memiliki sistem pemasaran dan distribusi yang baik, yang didukung jaringan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan adanya dukungan aplikasi digital, membuat brand yang satu ini menjadi pilihan menarik bagi masyarakat di Indonesia.
Adapun beberapa kelebihan JNE seperti ditulis fastpay antara lain; memiliki layanan customer service yang representatif dan cepat dalam menangani berbagai keluhan konsumen. JNE memiliki banyak cabang yang bisa ditemukan dengan mudah, bahkan pada jam-jam setelah pulang kantor sekalipun. Memiliki jaminan uang kembali (garansi), jika sewaktu-waktu kiriman barang melampui batas pengiriman yang ditentukan (khusus paket jenis tertentu). Dan memiliki sistem tracking yang baik, sehingga Anda dengan mudah bisa melacak keberadaan dan proses pengiriman barang kiriman.
Dari beberapa kelebihan tersebut, yang sangat saya sukai adalah sistem tracking yang baik, sehingga saya dapat melacak posisi barang. Customer service juga sangat responsif, dimana pernah suatu ketika saya akan mengirimkan barang, salah dalam memilih metode pengiriman, petugas bersedia membantu untuk melakukan pembatalan dan mengganti metode pengiriman.
Dengan pengalaman yang saya rasakan, tidak salah jika kemudian saya lebih suka memilih JNE sebagai kurir saat belanja online. Kepuasan itu semakin menambah kebahagiaan setiap menerima paket. Dengan pengalaman pelanggan yang diciptakan, saya rasa JNE telah berbagi kebahagiaan dengan jutaan masyarakat Indonesia. Kebahagiaan yang sangat dibutuhkan setiap orang, terutama di masa Pandemi Covid-19 ini.
Sebagai perusahaan kurir terkemuka, JNE berkomitmen untuk terus berkontribusi memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Selain memberikan layanan terbaik, kontribusi juga diberikan secara langsung dalam bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).
Mengutip artikel wawancara infobrand.id dengan judul Strategi Jasa Kurir, Bertahan dan Berinovasi di Kala Pandemi, JNE melakukan berbagai kegiatan CSR dengan berkolaborasi dengan lintas sektor. Selama masa pandemi, JNE menyalurkan donasi peduli covid-19 donasi peduli covid-19 kepada Pemprov Jawa Barat 500 Juta. Donasi peduli covid-19 kepada Pemprov Jawa Tengah 250 juta, Pengiriman APD gratis ke seluruh Rumah Sakit di Indonesia. Tidak hanya itu, JNE juga memberi donasi Rp 150 juta rupiah untuk menyantuni 1000 anak yatim piatu di lebih dari 200 panti asuhan di Jakarta Barat melalui Pemkot Jakarta Barat.(***)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H