Mohon tunggu...
Desi Larasati
Desi Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Menyukai hal hal yang berbau humaniora serta kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Korelasi Tingkat Pengangguran Terbuka dengan Kemiskinan dan Upaya Mengatasinya Melalui Pelatihan Kerja

5 Mei 2023   07:21 Diperbarui: 5 Mei 2023   07:31 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambaran Umum

Pengangguran adalah kondisi seseorang yang termasuk dalam golongan angkatan kerja, namun belum memiliki pekerjaan (menganggur) atau tidak aktif dalam mencari pekerjaan, atau dalam pengertian mudahnya, seorang pengangguran tidak memiliki kegiatan apa-apa atau tidak bekerja. Pengangguran memiliki berbagai macam kategori, salah satunya yaitu Pengangguran Terbuka. 

Definisi dari pengangguran terbuka yaitu pengangguran yang secara aktif mencari pekerjaan, mereka yang usahanya belum berjalan namun sedang disiapkan, mereka yang secara sadar tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan mereka yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum dimulai. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Indonesia per-Agustus 2022 mencapai 5,86% atau sekitar 8,4 juta jiwa dari 209,42 juta penduduk usia kerja. 

Sedangkan untuk kemiskinan adalah suatu keadaan mutlak dalam suatu daerah dimana seseorang atau sekelompok orang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya menurut nilai atau standar yang berlaku. Mendapatkan pekerjaan tidak menjamin kemampuan untuk keluar dari cengkeraman kemiskinan. Kurangnya kesempatan kerja yang layak, investasi yang tidak mencukupi, dan konsumsi yang rendah dan sebagainya masih sering terjadi. 

Pertumbuhan ekonomi dan dan kemiskinan memiliki korelasi antara keduanya, karena angka kemiskinan cenderung meningkat pada tahap awal proses pembangunan dan jumlah penduduk miskin menurun pada tahap akhir pembangunan. Namun, pertumbuhan ekonomi tanpa adanya tambahan kesempatan kerja menyebabkan ketidakseimbangan distribusi pendapatan tambahan. 

Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi, yang juga meningkatkan kemiskinan. Pada realitanya diketahui jika banyak pengangguran dimana-mana maka kemiskinan pun makin merajalela, sebaliknya jika pengangguran terbuka ini mendapat pekerjaan dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai standar yang berlaku, maka kemiskinan pun akan lebih berkurang.

Isi

Pengangguran terbuka adalah salah satu kategori pengangguran yang ada, dimaknai sebagai pengangguran yang secara aktif mencari pekerjaan, mereka yang usahanya belum berjalan namun sedang disiapkan, mereka yang secara sadar tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan mereka yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum dimulai. 

Tingkat pengangguran terbuka menunjukkan penduduk usia kerja atau angkatan kerja (15 tahun keatas) yang termasuk dalam kelompok pengangguran. biasanya jenis pengangguran ini banyak ditemukan di area perkotaan, khususnya yang menjadi kawasan pusat bagi institusi perguruan tinggi, karena umumnya setelah mahasiswa menyelesaikan perkuliahan biasanya cenderung mencari dan mengincar pekerjaan dengan gaji tertinggi tetapi terkadang takdir berkata lain, banyak mahasiswa yang setelah lulus masih kesulitan dapat kerja akhirnya menjadi pengangguran. 

Sementara itu masalah kemiskinan sering sekali kita dengar. Kemiskinan adalah suatu keadaan mutlak dalam suatu daerah dimana seseorang atau sekelompok orang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya menurut nilai atau standar yang berlaku. Dari perspektif ekonomi, kemiskinan menunjukkan kesenjangan antara daya beli (purchasing power) yang buruk dengan pemenuhan kebutuhan dasar. Kebutuhan tersebut seperti makanan, tempat tinggal, pendidikan, fasilitas kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun