Mohon tunggu...
Desi kurniawati
Desi kurniawati Mohon Tunggu... -

Ibu semangat hidupku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rakyat-pun Perlu Senyuman Pejabat

2 April 2014   22:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:10 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Awal cerita disebuah pedesaan, yang masih asli dengan keadaan lingkunganya, pohon-pohon yang besar yang mempercantik pemandangan di desa tersebut, kejadinya5 (lima) tahun lalu sa’at ada pemilihan kepala desa yang baru, sa’atakan mencalonkan diri sebagai calon kepala desa, tentunya mempunyai visi & misi dan janji agar dipilih oleh masyarakat,diantara janji tersebut adalah akan mebangun mesjid, meperbaiki jalan, mengutamakan kesejahteraan masyarakat dan masih banyak lagi janji-janji yang lainya. Maklum, karna ingin dipilih oleh masyarakat. sa’at pencalonan kepala desa yang sekarang menjabat slalu ramah terhadap semua masyarakat begitupun dengan keluarganya. Pada sa’at itu yang mencalonkan diri untuk menjadi kepala desa ada 3 orang, itupun masih satu kampung danbisa dikatakan masih satu keturunan, bisa dibayangkan bagaimana hebohnya pembicaraan/omongan masyarakat melihat pencalonan yang masih dalam satu satuketurunan dan satu kampung. Banyak perselisihan, saling mencemooh antara satu dengan yang lain.

Pada akhirnya hari pemilihan/pencoblosan-pun tiba, dimana akan menentukan yang akan menjadi pejabat atau yang menjadi pengusa didesa tersebut. Dan perhitungan suara-pun dihitung, danpada sa’at itulah terpilih kepala desa yang baru. Disini saya akan menceritakan sosok kepala desa yangbaru, tidak hanya saya yang menilaitapi rata-rata masyarakat-pun merasakan apa yang saya lihat dan rasakan. Masih terngiang sa’at menjadi calon, begitu ramah dan banyak janji belaka, dan sesudah terpilih semua keramahan itu pun hilang terbawa oleh keangkuhan dan jiwa yang so berkuasa dan merasa dirinya paling hebat dari yanglain.

Bisa dibayangkan bagaimana kecewa-nya semua masyarakat, berharap dengan adanyakepala desa yang baru akan memberikan kehidupan yang lebih baik lagidan bisa menjadi inspirasi atau menjadikan sosokyang bisa dicontoh oleh masyarakatmalah yang saksikan oleh masyarakat sosok kepala desa yangangkuh, sombong, dan sangat mahal memberikan senyuman kepada masyarakat yang dia pimpin. Padahal yang saya tau memberikan senyuman aja kan sudah termasuk ibadah, bener g!!!!

Tidak hanya kepala desa-nya saja yang angkuh bahkan istri dan keluarga-nya pun seperti menjadi penguasa dan tidak pernah bertegur sapa dengan masyarakat disekitarhanya orang-orang tertentu saja yang mereka sapa. Semua janji-nya palsu dan dengan keadaan masyarakat yang memperhatinkan dengan segala kemiskinan dan keadaan ekonomi yang dibawah rata-rata dia malah memperkaya diri sendiri, tidak bermaksud su’udzon tapi kami sebagai masyarakat sering berpikir dari mana harta yang begitu banyak dia dapatkan padahal pekerjaan sampinganya hanya sebagai petani, tapi kami sebagai masyarakat tidak mau tau harta yang dia dapakan dari jalan yang halal maupun jalan yang haram, kami serah-kan semua kepada Allah biar waktu yang akan menjawab, tapi yang kami inginkan hanya-lah mempunyai pemimpin yang berjiwa kesatria, murah senyum, ramah terhadap masyarakat dan memberikan hak-hak yang mungkin belum terealisasi dan mengutamakan kepentingan rakyat diatas segala-galanya.

Dari kejadian ini semoga ada hikmah yang bisa dipetik, dan menjadikan masyarakat lebih pintar untuk mempergunakan hak suara, dan lebih teliti dalam memilih ........

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun