Mohon tunggu...
desikamardiani
desikamardiani Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

Saya memiliki interest pada bidang fashion dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tingkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Inovasi pembelajaran : Tren Populer dan Perspektif Pembelajaran

31 Desember 2024   09:28 Diperbarui: 31 Desember 2024   09:28 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Kognitivisme (Jerome Bruner)E-learning relevan dengan teori kognitivisme karena memungkinkan siswa untuk belajar melalui representasi yang sesuai dengan cara kerja otak, seperti video, diagram, dan simulasi interaktif. Hal ini membantu mereka memahami konsep abstrak dengan lebih mudah. Bruner (1960) mengemukakan bahwa representasi konseptual membantu siswa dalam proses pengorganisasian informasi.

  • Teori Konektivisme (George Siemens)Dalam konteks teknologi digital, konektivisme menjadi relevan karena menekankan pentingnya membangun jaringan informasi dan sumber daya. Menurut Siemens (2005), pengetahuan bukan hanya sesuatu yang dimiliki individu tetapi juga bagian dari jaringan yang lebih besar yang mencakup orang lain dan teknologi.

  • Meningkatkan kualitas pendidikan melalui inovasi pembelajaran melibatkan mengintegrasikan strategi pedagogis yang efektif, menumbuhkan pemikiran kritis, dan meningkatkan kemampuan guru. Ini menyoroti pentingnya faktor kontekstual dan pendekatan inovatif untuk melibatkan siswa dan mempromosikan pengalaman belajar yang bermakna (Ramya, 2023).  Dengan begitu, Inovasi dalam pendidikan merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di era modern. Tren seperti e-learning, hybrid learning, gamifikasi, dan penggunaan AI memungkinkan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Dengan mengaitkan inovasi ini dengan teori pembelajaran, kita dapat memahami dasar-dasar ilmiah yang mendukung efektivitasnya. Dengan demikian, pendidikan masa depan tidak hanya berbasis teknologi, tetapi juga berakar pada prinsip-prinsip pedagogi yang kuat. Perubahan ini menawarkan peluang untuk menciptakan pengalaman belajar yang inklusif, relevan, dan transformatif.

    Referensi Ilmiah

    1. Anderson, T., & Dron, J. (2011). "Three generations of distance education pedagogy." International Review of Research in Open and Distributed Learning.

    2. Dwi, Seffiani. (2024). 1. The Role Of Education Management In Improving Learning Innovation.   doi: 10.62872/ntf4c997

    3. Siemens, G. (2005). "Connectivism: A learning theory for the digital age." International Journal of Instructional Technology and Distance Learning.

    4. Mayer, R. E. (2009). "Multimedia Learning." Cambridge University Press.

    5. Skinner, B. F. (1958). "Teaching Machines." Science.

    6. Vygotsky, L. S. (1978). "Mind in Society: The Development of Higher Psychological Processes." Harvard University Press.

    7. Piaget, J. (1952). "The Origins of Intelligence in Children." International Universities Press.

    8. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
      Lihat Pendidikan Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun