Sebelum pelatihan batik, kegiatan dibuka dengan sambutan-sambutan dari koordinator desa, bu kades, ketua kader batik desa Sumberagung, dan sambutan dari koordinator batik dari kelompok mahasiswa UM, ujar Faradila selaku pembawa acara.
Menurut Bu Mujiati selaku ketua PKK dan Bu Kades Desa Sumberagung, adanya pelatihan batik ini sangat bermanfaat bagi kami ke depannya, selain menambah ilmu juga bisa menjadi keterampilan dan wirausaha warga desa Sumberagung.
Apasih batik E-Dye itu?
"Batik E-Dye merupakan gabungan dari batik Ecoprint dan Tyedye. Batik ecoprint yang digunakan yaitu dengan memanfaatkan daun-daun yang berada di sekitar desa Sumberagung. Sedangkan batik Tyedye adalah teknik mewarna kain dengan cara tertentu sebelum dilakukan pewarnaan.Â
Nah untuk desa Sumberagung kita adakan pelatihan dengan menggabungkan antara batik ecoprint dan tyedye dalam satu kain sekaligus, tetapi dengan teknik yang bertahap yaitu dimulai membuat batik tyedye terlebih dahulu kemudian baru batik ecoprint", ujar Chusnul selaku pemateri.Â
Warga desa Sumberagung sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. Baik dari kalangan muda maupun tua. Mereka mengikuti pelatihan dengan memeperhatikan betul langkah demi langkah dalam pembuatan batik ini. Rencananya batik ini akan terus dijalankan hingga kampung batik benar-benar terwujud.
"Adanya pelatihan batik E-Dye ini dapat meningkatkan penghasilan warga desa Sumberagung dan menjadikan sebagai usaha sekaligus kampung batik yang tidak hanya terkenal di lingkup kecamatan Ngantang saja tetapi hingga ke luar negeri" ujar Burhan selaku koordinator desa KKN UM.
Dengan adanya pelatihan batik E-Dye kami berharap warga desa Sumberagung dapat lebih maju ke depannya baik dari desanya sendiri hingga pola hidup masyarakatnya, ujar mahasiswa KKN UM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H