4.Sejauh menyangkut pekerjaan, sektor yang di prediksi mengalami peningkatan kesempatan kerja adalah produsen lain, produk elektronik, minyak nabati, produk tekstil dan alas kaki, produk kimia produk farmasi, produk tanaman pertanian, hasil hutan, produk otomotif. Sektor yang Diprediksi mengalami penurunan kesempatan kerja yaitu produk peralatan mesin, produk minyak dan gas, batu bara, pulp dan kertas, refinery, produk makanan olahan, produk kayu, produk plastik dan karet.
   Pemerintah Indonesia harus terus menekan potensi ekspor sembilan komoditas tersebut diumumkan sebagai juara umum yaitu peningkatan produksi, ekspor dan pekerjaan dan konsisten dalam setiap simulasi yaitu produk tanaman pertanian, produk buah-buahan dan sayuran, produk perikanan, minyak sayur, produk tekstil dan alas kaki, produk farmasi dan kimia, produk otomotif, produk manufaktur lainnya. Pemerintah Indonesia juga harus membenahi situasi tersebut risiko untuk sektor yang teridentifikasi memiliki potensi untuk mengalami efek samping selanjutnya disebut sebagai kelompok sektor yang kalah secara keseluruhan, yaitu pengalaman yang konsisten penurunan produksi, ekspor dan peluang termasuk produk makanan olahan, produk minyak dan gas, produk kayu, produk peralatan mesin, hasil hutan, hasil tambang, batu bara, pulp dan kertas, serta produk plastik dan karet.
   Jadi pedoman untuk bergabung indonesia dengan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-EAEU solusi untuk memperluas akses pasar penggunaan fasilitas perdagangan. Indonesia saat ini tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan negara tersebut di Eurasia, salah satu wilayah terpenting dalam perdagangan internasional karena menjadi jalan perdagangan menghubungkan Asia dengan Eropa. Ketika kebijakan untuk bergabung dipilih pemerintah juga bisa menyediakan dana sekaligus potensi ekspor cabang perhitungan masuk ke dalam kategori pemenang dan sektor potensial yang tidak berisiko menjadi pihak yang kalah dari p.erjanjian ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H