Mohon tunggu...
Desia Putri Yendandi
Desia Putri Yendandi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

get busy living or get busy dying

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Peduli Pangan sebagai Wujud Kepedulian di Masa Pandemi

2 November 2021   20:44 Diperbarui: 2 November 2021   21:32 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 masih menjadi suatu problema bagi masyarakat di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Sebab, adanya pandemi ini membuat berbagai aktivitas manusia menjadi terhambat. Selain menghambat aktivitas, pandemi ini juga memberikan sejumlah dampak bagi kehidupan. Salah satu dampak signifikan yang ditimbulkan dari adanya pandemi virus ini adalah permasalahan di bidang perekonomian. Di mana, permasalahan perekonomian ini hampir secara merata menghampiri setiap lapisan masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari banyak sekali masyarakat yang mengalami ketidakstabilan ekonomi akibat berkurangnya penghasilan atau bahkan terpaksa kehilangan mata pencaharian mereka.

Banyaknya permasalahan yang ditimbulkan dari terpuruknya perekonomian masyarakat di masa pandemi ini, tentunya menimbulkan berbagai macam upaya-upaya, gerakan-gerakan, serta program-program demi mencari solusi guna mengatasi permasalahan ini. Baik itu yang dicanangkan oleh komunitas, organisasi, bahkan pemerintah sekalipun. 

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya demi mengatasi permasalahan perekonomian di masa pandemi, yaitu dengan memberikan berbagai bantuan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Selain pemerintah, berbagai macam komunitas dan organisasi juga turut ambil bagian dalam memberikan bantuan perekonomian demi mewujudkan ketahanan pangan bagi masyarakat Indonesia. 

Di mana, definisi yang lebih luas dari ketahanan pangan adalah terbangunnya ketahanan masyarakat (dalam hal kesehatan, keamanan, dan kesejahteraan hidup) melalui pangan, yang dalam hal ini juga merujuk pada ketahanan pangan berbasis komunitas (community food security). (Dwiartama, A.et al., 2020:93)

Salah satu bentuk dari gerakan yang dilahirkan akibat adanya pandemi Covid-19 ini adalah Gerakan Peduli Pangan dengan tanda tagar #PeduliPangan. Gerakan Peduli Pangan ini merupakan suatu gerakan yang dibuat oleh sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang penyediaan data, bernama HARA. HARA merupakan suatu bentuk organisasi penyedia data untuk petani dan stakeholders berbasis block-chain di bidang pertanian dan ketahanan pangan. Ekosistem HARA adalah platform terdesentralisasi, aman dan transparan yang dibangun di atas blockchain Ethereum dengan mengaktifkan smart contract. (HARA, 2019: 8).

Sebagai salah satu organisasi yang bergerak di bidang pertanian dan ketahanan pangan, tentunya HARA telah mengerti akan situasi perekonomian yang terjadi, khususnya pada masa pandemi Covid-19. Sehingga, mereka pun memikirkan sebuah solusi dengan membuat suatu gerakan berbasis kepedulian masyarakat dan ketahanan pangan, yaitu Gerakan Peduli Pangan. Di mana gerakan ini diharapkan dapat membantu berbagai permasalahan masyarakat khususnya pada bidang yang berkaitan dengan perekonomian dan pendistribusian makanan.

HARA sebagai penyelenggara utama Gerakan Peduli Pangan tentunya tidak bekerja sendiri. Pasalnya dalam pelaksanaan gerakan ini di lapangan, ada beberapa organisasi yang turut membantu dalam menjalankan berbagai kegiatan dalam gerakan ini. Organisasi tersebut di antaranya adalah United Way Worldwide, selaku Badan amal asal Amerika Serikat yang membantu dalam donasi amal di kegiatan konsorsium. Selain United Way Worldwide, ada beberapa organisasi lain dari 3M, Community Chest of Korea
(CCK), dan William and Lily Foundation (WLF), yang juga turut mendukung peningkatan rantai pasokan makanan di Indonesia.

Dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pada Gerakan Peduli Pangan ini, mereka berkolaborasi dengan elemen-elemen yang ada di desa, seperti petani dan peternak. Tentunya juga dibantu oleh para relawan yang bertugas mendistribusikan makanan siap saji kepada masyarakat yang membutuhkan. Sejauh ini, Gerakan Peduli Pangan telah membagikan sekitar 8000 makanan kepada mereka yang membutuhkan, serta berencana akan meningkatkan bantuan ini hingga 160.000 porsi makanan melalui donasi yang diberikan.

Gerakan Peduli Pangan ini diselenggarakan demi menyiasati permasalahan kesulitan pasokan dan permintaan makanan, khususnya pada saat masa pandemi Covid-19, yang mana isu yang berkaitan dengan hal ini sangat menonjol. Maka dari itu, gerakan ini pun dibuat sebagai upaya membantu masyarakat khususnya yang ada di pedesaan. Sasaran utamanya adalah para peta petani skala kecil di daerah pedesaan yang tidak mampu menjual hasil panen mereka secara efektif, akibat dampak pandemi ini.

Selain memberikan bantuan pangan berupa makanan demi memasok kebutuhan nutrisi tubuh, masyarakat juga diajak turut serta dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Hal tersebut direalisasikan dalam sebuah aplikasi Campaign #ForChange. Di mana masyarakat diundang untuk memulai aksi mendukung program kegiatan Peduli Pangan Food Security di aplikasi tersebut. Masyarakat juga dapat mewujudkan dukungan dengan cara menjadi donator, yaitu mendonasikan uang sekitar Rp 20.000,- kepada komunitas sosial mitra Peduli Pangan seperti Tani Panen, Food Sustainesia, IAAS Indonesia, dan buangdisini.com.

Menurut saya, adanya Gerakan Peduli Pangan ini memobilisasi kepedulian masyarakat untuk terus mendukung kesejahteraan mereka. Sebab, kesejahteraan mereka kian rentan akibat virus Covid-19 di masa pandemi. Untuk mengatasi hal tersebut, kegiatan yang dilakukan dalam Gerakan Peduli Pangan ini akan menjadi solusi yang kreatif untuk mengatasi kerawanan pangan. Yakni dengan menciptakan perubahan rantai pasokan makanan lokal yang sistematik dan tentunya bermanfaat bagi masyarakat setempat yang menjadi sasaran kegiatan tersebut, baik itu para petani, pekerja, serta keluarga berpenghasilan rendah yang terdampak Covid-19.

Program kegiatan yang dilakukan juga dapat dibilang tepat sasaran. Karena, selain memfokuskan pada masyarakat pedesaan, gerakan ini juga turut merangkul masyarakat yang terdampak Covid-19 dalam segi perekonomian. Yaitu mereka yang tingal di daerah perkotaan dengan penghasilan rendah, yang tentunya tidak cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, terutama memenuhi kebutuhan nutrisi dasar. Di mana virus Covid-19 ini menyerang imun tubuh manusia. Sehingga masyarakat yang kekurangan nutrisi dasar ini akan lebih rentan menjadi sasaran empuk virus yang mematikan ini.

Adanya Gerakan Peduli Pangan yang turut disebarluakan melalui platform aplikasi Campaign, akan membuat gerakan ini lebih disorot dan dijadikan acuan, khususnya bagi generasi muda sekarang. Di mana sangat penting untuk mengeluarkan sisi kemanusiaan kita di saat yang sulit seperti ini. Yaitu dengan sekadar memberikan perhatian lebih, atau bahkan terjun langsung demi membantu mereka yang terdampak pandemi ini.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat bahwa kegiatan ini merupakan wujud solidaritas kita sebagai sesama manusia. Sebagai makhluk sosial, kita tidak hanya menunjukkan sisi simpati kita saja, melainkan juga empati dengan ikut tergerak membantu sesama di masa yang sulit. Di mana sebagai sesama makhluk Tuhan, sebagai makhluk sosial, serta satu bangsa, kita perlu mewujudkan nilai sosial yang ada, yaitu saling membantu untuk bertahan  hidup. Selain itu, melalui gerakan ini pula, kita dapat mempelajari bahwa dengan kontribusi memberikan 1 porsi makanan sehari dapat dianggap sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan. Dengan menggunakan sisi kemanusiaan kita melalui pemanfaatakan waktu dan tenaga yang kita miliki, kita dapat memastikan bahwa sumber daya yang kita berikan tidaklah sia-sia.

Penulis: Desia Putri Yendandi

(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta)

[1] Dwiartama, A., Tresnadi, C., Furqon, A., & Pratama, M. F. (2020). MEMBANGUN KETAHANAN PANGAN MELALUI INISIATIF PANGAN LOKAL: STUDI KASUS DI KOTA BANDUNG DAN SEKITARNYA. Jurnal Sosioteknologi, 19(1). hal, 93.

[2] HARA. (2019). BLOCKCHAIN UNTUK PILIHAN YANG LEBIH BAIK Pertukaran data berbasis blockchain secara global & transparan. Paper Online.  https://haratoken.io/doc/HARA_Token_White_Paper_ID_v20190325.pdf.  (Diakses pada 31 Oktober 2021 pukul 20:35 WIB).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun