Mohon tunggu...
Desia Putri Yendandi
Desia Putri Yendandi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

get busy living or get busy dying

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gerakan Peduli Pangan sebagai Wujud Kepedulian di Masa Pandemi

2 November 2021   20:44 Diperbarui: 2 November 2021   21:32 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program kegiatan yang dilakukan juga dapat dibilang tepat sasaran. Karena, selain memfokuskan pada masyarakat pedesaan, gerakan ini juga turut merangkul masyarakat yang terdampak Covid-19 dalam segi perekonomian. Yaitu mereka yang tingal di daerah perkotaan dengan penghasilan rendah, yang tentunya tidak cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, terutama memenuhi kebutuhan nutrisi dasar. Di mana virus Covid-19 ini menyerang imun tubuh manusia. Sehingga masyarakat yang kekurangan nutrisi dasar ini akan lebih rentan menjadi sasaran empuk virus yang mematikan ini.

Adanya Gerakan Peduli Pangan yang turut disebarluakan melalui platform aplikasi Campaign, akan membuat gerakan ini lebih disorot dan dijadikan acuan, khususnya bagi generasi muda sekarang. Di mana sangat penting untuk mengeluarkan sisi kemanusiaan kita di saat yang sulit seperti ini. Yaitu dengan sekadar memberikan perhatian lebih, atau bahkan terjun langsung demi membantu mereka yang terdampak pandemi ini.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat bahwa kegiatan ini merupakan wujud solidaritas kita sebagai sesama manusia. Sebagai makhluk sosial, kita tidak hanya menunjukkan sisi simpati kita saja, melainkan juga empati dengan ikut tergerak membantu sesama di masa yang sulit. Di mana sebagai sesama makhluk Tuhan, sebagai makhluk sosial, serta satu bangsa, kita perlu mewujudkan nilai sosial yang ada, yaitu saling membantu untuk bertahan  hidup. Selain itu, melalui gerakan ini pula, kita dapat mempelajari bahwa dengan kontribusi memberikan 1 porsi makanan sehari dapat dianggap sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan. Dengan menggunakan sisi kemanusiaan kita melalui pemanfaatakan waktu dan tenaga yang kita miliki, kita dapat memastikan bahwa sumber daya yang kita berikan tidaklah sia-sia.

Penulis: Desia Putri Yendandi

(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta)

[1] Dwiartama, A., Tresnadi, C., Furqon, A., & Pratama, M. F. (2020). MEMBANGUN KETAHANAN PANGAN MELALUI INISIATIF PANGAN LOKAL: STUDI KASUS DI KOTA BANDUNG DAN SEKITARNYA. Jurnal Sosioteknologi, 19(1). hal, 93.

[2] HARA. (2019). BLOCKCHAIN UNTUK PILIHAN YANG LEBIH BAIK Pertukaran data berbasis blockchain secara global & transparan. Paper Online.  https://haratoken.io/doc/HARA_Token_White_Paper_ID_v20190325.pdf.  (Diakses pada 31 Oktober 2021 pukul 20:35 WIB).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun