Hai... Kali ini saya akan membahas hal yang sedang menjadi perbincangan akhir-akhir ini dikalangan teman-teman saya mengenai presiden Jokowi yang menulis dalam laman Twitternya " Hampir 2 juta orang Indonesia masih memilih berobat ke luar negeri setiap tahun.
Kurang lebih 1 juta ke Malaysia, 750 ribu ke Singapura, sisanya ke Jepang, Amerika, Jerman, dll. Gara-gara ini, kita kehilangan devisa Rp165 triliun karena modal keluar." Dan langsung di serbu masyarakat yang mengeluarkan komentar pembelaan-pembelaan mereka mengenai alasan mereka lebih memilih luar negri sebagai tujuan mereka.
 So, mengapa banyak orang yang lebih memilih berobat di luar negeri dibandingkan Negara sendiri inilah alasan- alasan warga twiter.
1. Lebih efektif
 Siapa yang setuju berobat keluar negeri lebih efektif? Banyak dari masyarakat yang merasa bahwa pengobatan di luar negeri lebih efektif dibandingkan di dalam negeri yang bagi mereka sering terkesan cuek dan asal-asalan dalam merawat pasien-pasiennya dengan sering menyuruh para pasien rawat inap terlebih dahulu dan terkesan membuang-buang waktu dan duit mereka dengan tingkat kesembuhan yang tak menentu.
Namun, saat mereka berobat di luar negeri mereka merasa tingkat kesembuhan dari penyakit yang mereka alami mempunyai presentasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan di negara sendiri.
2. Hilangnya kepercayaan masyarakat
 Hal ini merupakan faktor yang paling sering muncul dalam balasan twit, menjadi alasan mengapa banyak sekali masyarakat yang rela melakukan perjalanan jauh untuk pengobatan dibandingkan rumah sakit terdekat dan dalam negeri yang para dokternya menganalisis penyakit mereka secara keliru dengan membesar-besarkan penyakit yang di derita.
 Bahkan banyak para warganet yang membagikan pengalaman mereka tentang dokter yang menyuruh pasiennya harus di operasi namun, saat diperiksa keluar negeri pasien itu hanya perlu beberapa suntikan dan obat dan tentunya tanpa harus menjalankan operasi.
Dan tampaknya beberapa oknum dokter terkesan hanya menjual obat dari resep yang mereka rekomendasikan dibandingkan mencoba menyelamatkan pasiennya.