3. Pelayanan yang lebih baik
Banyak dari balasan Twitter yang merasa bahwa pelayanan di luar negeri lebih baik dibandingkan dengan pelayanan rumah sakit di negeri mereka, bagi mereka pelayanan di luar negeri terkesan lebih baik dan ramah yang para perawatnya tidak mengacuhkan mereka. Mungkin banyak dari para pembaca yang sudah mendengar atau mengalami seberapa tidak bagusnya pengalaman pasien yang menggunakan BPJS untuk pengobatanya
4. Murah
Hmm... Padahal pengobatan di luar negeri identik dengan harga yang lebih mahal karena jauh serta nilai tukar yang lebih mahal namun, mengapa banyak dari para sender twiter yang berkata lebih murah. Tidak salah sih jika warganet berpendapat seperti       masyarakat  wilayah perbatasan yang ongkos ke negara sebrang lebih murah daripada ke ibukota negara.  Apalagi pengobatan yang di jalani mereka jika di Indonesia harus operasi namun di sana ternyata saat di periksa tidak perlu, pasti lebih murahkan?
5. Alat alat yang sudah memadai
Hal ini adalah faktor utama mengapa banyak orang yang memilih lebih baik berobat ke luar negeri dikarenakan alat-alat di sana yang lebih memadai untuk pengobatan dibandingkan dengan di Indonesia. Walau faktanya peralatan kita juga sudah mulai memadai namun masih kurangnya tenaga ahli untuk menangani kasus-kasus yang sulit.
Faktor faktor ini merupakan hal-hal yang paling sering muncul di komentar pada laman akun Twitter pak Jokowi bahkan banyak dari mereka menceritakan pengalaman tidak mengenakannya saat mereka berobat di rumah sakit dalam negeri.
Bahkan banyak dari mereka yang mengaku jika mempunyai duit lebih, mereka akan lebih memilih berobat keluar negeri yang sudah jelas dibandingkan dengan dalam negeri.
Dari sini seharusnya pemerintah belajar untuk memperbaiki fasilitas kesehatan dibandingkan menyalahkan masyakarat dan menyuruh masyarakat berpikir tanpa membawakan solusi yang tepat.
Memang tidak semua dokter melakukan hal curang dengan hanya meresepkan obat-obat yang mereka jual dan tidak semua dokter punya pengetahuan tentang penyakit yang minim namun, kita bisa mengambil kesimpulan dari sebuah Pribahasa populer " karena nila setitik, rusak susu Sebelanga "Â hanya karena oknum yang nakal Hiang sudah kepercayaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H