Mohon tunggu...
Desi Adhariani
Desi Adhariani Mohon Tunggu... Dosen - Menulis untuk kebaikan

Pengajar, peneliti, penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Edukasi Keuangan dan Materi Islami bagi Siswa SMP

10 September 2021   20:22 Diperbarui: 10 September 2021   21:09 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edukasi melalui Google Meet (Catatan: Gambar ditutup dan disamarkan untuk melindungi identitas siswa)/dokpri

Pandemi Covid-19 membawa kedukaan bagi banyak keluarga di seluruh dunia, termasuk Indonesia, karena adanya anggota keluarga yang sakit atau bahkan meninggal dunia. Namun selalu ada kebaikan di balik semua hal yang terjadi, misalnya dengan adanya pandemi ini, pemanfaatan teknologi informasi menjadi keniscayaan dan merambah ke sektor pendidikan. 

Penggunaan teknologi sebetulnya tidaklah asing di dunia pendidikan terutama untuk sekolah-sekolah di daerah perkotaan, namun adanya pandemi membuat teknologi informasi dimanfaatkan secara masif tidak hanya di daerah urban.

Pada awal 2021 penulis mendapat kesempatan untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan bergabung pada program CSR sebuah perusahaan. Program tersebut memberikan beasiswa kepada siswa-siswi terpilih di berbagai sekolah tingkat SMP - SMA di seluruh Indonesia. 

Sebagai bagian dari program tersebut, perusahaan merancang program edukasi agar siswa mendapatkan manfaat lebih dari program beasiswa yang diberikan. Dengan kata lain, program CSR ini juga dirancang menjadi program yang lebih strategis, tidak hanya sebagai filantropi atau sumbangan tanpa ada komponen edukasi atau pemberdayaan di dalamnya.

Program edukasi dimulai sejak awal 2021 dan berlangsung 2 kali sebulan di sepanjang tahun 2021 menggunakan aplikasi Google Meet. 

Pada program edukasi, penulis menyampaikan berbagai materi terkait keuangan Islami dan materi-materi terkait lainnya secara synchronous sehingga selain penyampaian materi, dimungkinkan juga terjadi dialog dan interaksi langsung walaupun terbentang jarak yang cukup jauh antara penulis dan para siswa (Depok - Banjarmasin). Mungkin ada sedikit tanya kenapa siswa SMP sudah dibekali materi keuangan Islami. 

Literasi keuangan memang seharusnya dipelajari sejak dini mulai dari bentuk sederhana dengan tujuan agar pada saat siswa sudah berkarya mandiri dan memiliki penghasilan, mereka dapat menjadi pribadi yang bijak dalam hal keuangan dan bisa mengatur keuangan untuk keluarganya. 

Selain itu, walaupun masih bersekolah di tingkat SMP, para siswa cerdas penerima beasiswa yang pada umumnya berasal dari latar belakang keluarga menengah ke bawah diharapkan dapat meneruskan pengetahuan yang dimiliki kepada keluarganya. Bukan rahasia lagi bahwa masih banyak keluarga yang kesulitan mengelola keuangan, terutama bersumber dari kesulitan membedakan keinginan dan kebutuhan. 

Beberapa prinsip keuangan Islami sederhana yang disampaikan kepada para siswa antara lain bagaimana membedakan keinginan dan kebutuhan dalam mengatur "uang jajan", membiasakan menabung sebelum membelanjakan uang, dan berusaha semaksimal mungkin untuk menyisihkan dana untuk zakat, infaq dan sedekah, seberapapun jumlah dana yang dimiliki. 

Selain materi keuangan Islami, materi-materi lainnya terkait keseharian siswa juga disampaikan dan dikaitkan dengan panduan Islam dalam bergaul, menghormati orang tua, mematuhi anjuran pemerintah di masa pandemi dan materi terkait lainnya. Program edukasi juga mengajak siswa untuk rajin beribadah dan memperbaiki bacaan Al Quran-nya.

Program edukasi ini telah berjalan beberapa bulan di tahun 2021 dan mendapatkan respon positif dari siswa, guru, dan orang tua. Namun ada satu hal yang dikeluhkan orang tua, yaitu kebutuhan pulsa untuk mengikuti kegiatan edukasi kadang sulit dipenuhi sehingga siswa terpaksa tidak hadir sesekali. Hal ini karena pulsa diprioritaskan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran sekolah yang juga berlangsung online. 

Menanggapi keluhan ini, mulai Oktober 2021 kegiatan edukasi yang tadinya berlangsung secara synchronous kemudian diubah menjadi asynchronous melalui fasilitas recording WhatsApp untuk penyampaian materi dan mengevaluasi bacaan Al Quran siswa. Sedangkan proses tanya jawab dilakukan melalui Google Form. Walaupun metode diubah, diharapkan siswa tetap merasakan manfaatnya.

Berikut ini pendapat salah seorang siswa tentang program edukasi ini, Semoga semakin banyak perusahaan lainnya yang meluncurkan banyak program bermanfaat bagi siswa dan komponen masyarakat lainnya.

"Program edukasi adalah sebuah proses pembelajaran dimana seseorang yang memiliki kemahiran dan kemampuan lebih dari yang lain berperan untuk membagi pengetahuan dan pemikiran nya untuk para peserta agar mereka berkembang.

Saya mengikuti sebuah program edukasi online yang diadakan sekolah. Program itu di adakan setiap hari Selasa pada jam 10.00  sampai jam 11.00. Dalam kegiatan tersebut,kami mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan Agama Islam dan hal lainnya.

Sebelum memulai program, kami biasa membaca surah-surah pendek dan sedikit belajar tentang ilmu tajwid juga cara membaca surah yang benar.Materi yang di sajikan cukup singkat dan jelas,sehingga mudah dipahami oleh para peserta. Salah satu materi yang cukup menarik adalah tentang keuangan Islami dan cara menjaga diri di masa Covid-19.

Di situ di jelaskan cara menjaga kesehatan dengan makan-makanan yang bergizi dan rutin melakukan olahraga, juga cara menjaga kebersihan sekitar agar tidak cepat terpapar virus yang dapat menular ke orang sekitar. Kita di ajarkan untuk selalu waspada di masa sekarang dan mengajak kita untuk selalu mematuhi protokol kesehatan agar dapat memperkecil kemungkinan tertular penyakit covid-19.

Sebelum kegiatan berakhir, akan ada sesi tanya jawab tentang materi yang sebelumnya sudah dijelaskan. Adanya sesi tanya jawab ini adalah untuk mengetahui tingkat kepahaman dan ingatan siswa. Setelah sesi tanya jawab selesai barulah kegiatan ditutup dengan mengucapkan Hamdallah.

Selain mengikuti kegiatan edukasi online ini,saya juga mengikuti beberapa kegiatan yang berada di luar sekolah seperti mengikuti sebuah organisasi Islami yang anggotanya terdiri dari para remaja, nama organisasi tersebut adalah Remaja Mesjid. Dengan mengikuti Remaja Mesjid ini, saya bisa lebih mendalami ilmu agama, mengetahui adab ke orang yang lebih tua maupun lebih muda,dan sebagainya.

Di saat seperti ini kita sebagai murid harus lebih aktif dalam pendidikan. Bisa dengan cara mengikuti kegiatan yang ada di dalam maupun di luar sekolah agar pengalaman dan wawasan kita bertambah. Kita juga bisa belajar hal baru jika memiliki masa luang seperti belajar bahasa asing, bermain piano dan sebagainya.

Demikian cerita saya tentang kegiatan Islami yang berada di luar dan dalam sekolah, mohon maaf jika ada kata yang menyinggung pihak tertentu. Waassalamu'alaikum wr.wb"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun