Senin (25/07/2022) tim KKN 170 Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya yang bertempat di Desa Tanjungmulya mengadakan “Edukasi Peringatan Dini Bencana” di SDN 3 Tanjungmulya.
Adapun kegiatan ini diisi dengan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk dapat mengedukasi anak-anak dalam menghadapi bencana khususnya bencana banjir. Adapun kegiatan pertama diisi dengan pematerian, dimana dalam pematerian ini membahas mengenai :
- Definisi banjir, dimana banjir ini dapat diartikan sebagai sebuah peristiwa terbenamnya daratan karena volume air yang meningkat.
- Penyebab banjir, diantaranya adalah hujan, membuang sampah sembarangan, keadaan tanah dan tanaman, rusaknya bendungan dan saluran air, rusaknya hutan, dan pemanasan global.
- Simbol evakuasi, memperkenalkan beberapa simbol yang berkaitan dengan bencana banjir diantaranya kawasan rawan bencana banjir, titik kumpul, dan jalur evakuasi.
- Penanganan saat banjir, diantaranya ada berlindung ketempat yang lebih tinggi serta menghindari bermain dengan air banjir.
- Petugas kebencanaan banjir, diantaranya memperkenalkan tim SAR, Polisi, dan TNI.
- Dampak banjir, banyak dampak negatif yang dihasilkan dari banjir ini diantaranya ialah rusaknya rumah warga, lingkungan menjadi tidak sehat, muncul berbagai macam penyakit, rusaknya area pertanian, sulit mendapatkan air bersih, serta menghambat tranfortasi darat.
- Pencegahan banjir, yang dapat dilakukan untuk dapat mencegah banjir ialah jangan membuang sampah ke sungai dan selokan, hindari membuat bangunan di pinggir sungai, tebang pilih dan reboisasi, memperbanyak lahan terbuka hijau, serta menjaga dan membersihkan saluran air secara rutin.
Kegiata kedua, diisi dengan kegiatan ice breaking dimana peserta didik diajak untuk bermain permainan-permainan menyenangkan yang bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat peserta didik dalam menghadapi kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Setelah kegiatan ice breaking selesai dilaksanakan, beranjak ke kegiatan ketiga yaitu demontrasi terjadinya banjir, dimana demontrasi ini menggunakan alat-alat sederhana yang mudah untuk di dapatkan di sekitar kita. Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah 3 buah botol bekas :
1 botol diumpamakan sebagai saluran air atau sungai, 2 botol diumpamakan sebagai air hujan; 1 nampan diumpamakan sebagai daratan; 1 mangkok kecil diumpamakan sebagai lautan atau penampungan air; serta gambar rumah dari kertas diumpamakan sebagai pemukiman warga.
Kegiatan yang di demontrasikan adalah mula-mula botol yang diumpamakan sebagai saluran air atau sungai diisi air maka setelah itu dapat dilihat apa yang terjadi. Lalu, tahap selanjutnya adalah ketika botol yang diumpakana sebagai saluran air atau sungai dipenuhi dengan sampah maka apa yang akan terjadi.
Dari kedua peristiwa yang berbeda tersebut peserta didik dapat menyimpulkan ketika kondisi seperti apa yang dapat menyebabkan bencana banjir.
Kegiatan terakhir ditutp dengan kuis, dimana kuis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserata didik menyimak atau memahami materi yang telah disapaikan sebelumnya. Dan terbukti peserta didik mampu memahami dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sekaitan dengan materi yang telah disampaikan.
Adapun respon dari pihak sekolah sangat baik dengan kedatangan kami yang bertujuan untuk memberikan edukasi peringatan dini bencana kepada peserta didik khususnya di kelas 6 SD.
Adapun setelah rangkaian kegiatan selesai ada penyerahan piagam penghargaan dan ucapan terima kasih yang di serahkan secara simbolis oleh ketua kelompok KKN Desa Tanjungmulya kepada Kepala Sekolah SDN 3 Tanjungmulya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI