Kita semua tahu, jika sebuah produk  semakin terkenal maka harga pasar dari produk itu akan semakin meningkat. Meskipun terkadang, hanya kepopulerannya saja yang melambung tinggi, sedangkan kualitas produk tersebut masih sama atau bahkan lebih rendah dari produk yang serupa.
(Dalimunthe, 2017) di dalam sebuah artikelnya menyebutkan bahwa menurut Porter, faktor-faktor penentu keunggulan kompetitif suatu perusahaan yaitu
- Faktor-faktor kondisi antara lain, kualitas, keterampilan, tenaga kerja, ketersediaan, kualitas, aksesibilitas, ketersediaan sumber daya pengetahuan, jumlah dan biaya dari sumber modal dalam struktur industri keuangan, dan ketersediaan serta kualitas infrastruktur fisik;
- Kondisi permintaan antara lain, komposisi permintaan pasar, ukuran dan pertumbuhan pasar;
- Industri yang terkait dan industri penunjang antara lain, keberadaan dan kualitas industri penunjang dan hubungan antara industri lokal dalam koordinasi dan pembagian aktivitas dalam rantai nilai; dan
- Faktor eksternal antara lain penemuan baru dan faktor dari pemerintah.
Kepopuleran dan tingkat ketinggian permintaan sebuah produk tergantung daripada bagaimana cara konsumen memandang produk tersebut. Perspektif berbasis permintaan konsumen yang beragam secara signifikan mempengaruhi perusahaan dalam menentukan strategi perusahaan. Secara khusus, jika suatu perusahaan memandang konsumen sebagai fokus untuk didapatkan, maka perusahaan akan berorientasi pada pelanggan dan pesaing. Sebaliknya, jika perusahaan memandang konsumen sebagai fokus dalam menentukan harga, maka perusahaan akan berorientasi pada pesaing. Jadi mau bagaimanapun, pandangan konsumen berperan sangat penting bagi keberlangsungan dan eksistensi sebuah produk.
Oleh karena itulah sebuah produk memerlukan inovasi agar masih tetap bertahan di pasaran tanpa tengelam oleh kepopuleran produk yang lain. Di dalam sebuah sumber juga disebutkan bahwa keunggulan produk baru sangat penting dalam lingkaran pasar global yang sangat bersaing. Keunggulan tersebut tidak lepas dari pengembangan inovasi produk yang dihasilkan, sehingga akan mempunyai keunggulan dipasar yang selanjutnya akan memenangkan persaingan.
Menurut KBBI, inovasi berarti :
- n pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru; pembaruan: -- yang paling drastis dalam dasawarsa terakhir ialah pembangunan jaringan satelit komunikasi
- n penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat)
- Ling unsur yang mengalami pembaruan dalam bahasa modern
Di dalam sebuah artikel karya (Santoso & Samboro, 2017), disebutkan bahwa menurut Gitosudarmo, yang termasuk penciptaan produk baru inovasi produk sebenarnya meliputi 3 hal yaitu :
- Produknya yang di perbaharui
- Perubahan design yang ada
- Perubahan bungkus atau packaging
Dalam melakukan kegiatan inovasi, tentu membutuhkan sekelompok orang yang dsatukan menjadi sebuah kelompok kerja atau team yang bertugas untuk merancang strategi bagaimana cara menciptakan inovasi yang tepat dalam waktu yang tepat.
(Kimberly et al., 2019) juga menyebutkan bahwa Inovasi yang berhasil dicapai oleh suatu organisasi adalah hasil dari pemikiran pengurus organisasi tersebut karena di balik setiap program kerja, para penguruslah yang melakukan proses planning, concepting, hingga melaksanakan dan mensukseskan program kerja tersebut.Kondisi tersebut berfungsi dalam memberikan dorongan bagi seorang individu untuk bekerja dengan penuh semangat, tekun, ulet, dan berkomitmen dalam menyelesaikan apa yang telah menjadi tuntutan atau tanggung jawabnya.
Beliau juga menjelaskan, terdapat 3 hal yang mempengaruhi kinerja seorang individu :
- innovation capability,membantunya dalam mengatasi permasalahan-permasalahan dalam penyelesaiaan tugasnya sehingga kualitas dan kuantitas pekerjaannya bisa lebih baik, selain itu akan membantu dalam memunculkan inisiatif untuk menghasilkan metode kerja yang lebih efektif dan efesien
- Â motivasi intrinsik, motivasi tersebut, akan dapat mendorong individu untuk bekerja dengan penuh semangat, ketekunan, keuletan, dan memiliki komitmen yang baik dalam menyelesaikan tugasnya
- self – efficacySelf - efficacy merujuk pada keyakinan pada kompetensi seseorang untuk menangani sejumlah stres atau tuntutan yang menantang. Self - efficacy terbentuk oleh pengalaman-pengalaman masa lalu dan masa kini, dan disimpan dalam memori. Dalam jangka panjang hal ini mempengaruhi cara bersosialisasi serta cara pandang seseorang terhadap kualitas dirinya sendiri, yang baik ataupun yang buruk
(Etikariena, 2019) menyebutkan bahwa aa beberapa faktor lain yang mempengaruhi seorang individu melakukan inovasi, yaitu :
Faktor internal individu seperti usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, masa kerja, kepribadian, kemampuan kognitif, dan perilaku mengambil resiko. Faktor individu yang terkait demografis yaitu jenis kelamin, usia, etnis, level pendidikan.