Mohon tunggu...
Desi Hayani
Desi Hayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro Jurusan Ilmu Ekonomi

merupakan mahasiswa tingkat akhir yang sedang melaksanakan KKN Pulang Kampung

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Undip Ajak Kelompok Wanita Tani Tingkatkan Pendapatan melalui Pengolahan Ubi Jalar

28 Juli 2021   13:25 Diperbarui: 28 Juli 2021   13:53 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Galeri Penulis

Cilacap (23/08/2021) Di tengah pandemi covid-19 Universitas Diponegoro tetap menyelenggarakan KKN dengan menyusung konsep KKN Pulang Kampung. KKN Undip Tim II yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juni - 11 Agustus 2021 berlokasi di Desa tempat tinggal mahasiswa.

 Tema KKN kali ini adalah "Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat dimasa Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's) melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata". Salah satu program yang dilaksanakan adalah pengolahan ubi jalar menjadi tepung yang memiliki nilai jual tinggi.

Adanya pandemi covid-19 sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat, banyak warga Desa Matenggeng yang penghasilanya menurun dan kehilangan pekerjaan.

 Warga dituntut untuk produktif agar mampu tetap memenuhi kebutuhan keluarga. Ibu-ibu rumah tangga yang awalnya hanya bekerja mengurus rumah, anak, suami, dan sesekali bertani diharapkan mampu menciptakan sebuah usaha agar bisa menambah penghasilan keluarga.

Melihat potensi Desa Matenggeng yang unggul dalam sektor pertanian, muncul sebuah ide untuk membantu memberdayakan ibu-ibu agar mampu lebih produktif dalam mencari peluang usaha ditengah pandemi Covid-19. Karena kurangnya pengetahuan banyak hasil tani yang tidak dimanfaatkan secara maksimal, salah satunya ubi jalar. 

Masyarakat kurang memanfaatkan ubi jalar, mereka hanya mengolah ubi jalar menjadi makanan sederhana yang kurang diminati di pasaran dan nilai jualnya pun sangat rendah. Maka salah satu upaya yang dilakukan untuk memanfaatkan ubi jalar agar menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual tinggi adalah dengan mengolahnya menjadi tepung ubi.

Warna yang khas dari ubi jalar memberi banyak manfaat diantaranya tepung yang dijadikan olahan makanan tidak perlu lagi ditambah pewarna buatan, karena warna alami yang dihasilkan ubi jalar sangat cantik.

 Selain itu, ubi jalar juga memiliki banyak kandungan diantaranya vitamin C, zat besi, vitamin B6, magnesium, kalsium, dll. Sehingga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Pelatihan pembuatan tepung ubi jalar ini dilakukan melalui beberapa tahap diantaranya tahap pemaparan tata cara pembuatan, praktik pembuatan produk, pelatihan teknik pengemasan yang menarik, teknik pembuatan dan pemasangan label, teknik pemotretan produk, dan teknik pemasaran secara online maupun offline.

Sumber: Galeri Penulis
Sumber: Galeri Penulis
Pada hari Rabu, 16 Juli 2021 berlokasi di rumah Ibu Eros telah dilaksanakan pelatihan dan pelaksanaan pembuatan tepung ubi yang diikuti oleh ibu-ibu Dusun Matenggeng 1 yang berjumlah 3 orang dengan tetap mengikuti protokol kesehatan, yaitu menggonakan masker. 

Pelatihan dimulai dengan penjelasan singkat mengenai alat, bahan, serta tata cara membuat, kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung. Proses pembuatan tepung ubi jalar dimulai dengan mengupas, mencuci bersih, mengiris, dan menjemur dibawah terik mata hari selama kurang lebih 2 hari. Kemudian dihaluskan dengan cara diblender dan terkakhur diayak dan di kemas.

Sumber: Galeri Penulis
Sumber: Galeri Penulis

Pelatihan teknik pelabelan, pemotretan, dan pemasaran dilakukan pada hari Rabu, 21 Juli 2021 ditempat dan peserta yang sama. Kemasan produk yang dipilih juga tidak sembarangan, kemasan dibuat semenarik mungkin agar penampilan produk terlihat menarik. Pemotretan produk bertujuan sebagai media promosi di media sosial dan aplikasi e-commerce. 

Pelatihan teknik pemasaran secara online maupun offline juga diikuti ibu-ibu, mereka dilatih untuk memposting gambar hasil pemotretan ke akun sosial media maupun aplikasi e-commerce, kemudian mereka juga membagikan gambar produk tersebut ke group ibu-ibu yang ada di wattsapp. Untuk pemasaran secara offline, ibu-ibu memasarkan dengan cara menitipkan produknya untuk dijual di warung-warung kelontongan.

Ibu-ibu sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Harapanya dengan adanya pelatihan ini ibu-ibu jadi mengetahui cara mengolah ubi jalar hingga menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi. 

Selain itu, pelatihan inu diharapkan dapat memberikan edukasi bagi ibu-ibu dalam memanfaatkan teknologi untuk media promosi dan pemasaran melalui media sosial dan aplikasi e-commerce

Penulis             : Desi Hayani

DPL                : Dr. Rr. Karlina Aprilia, SE. Msc. Akt

Lokasi             : Desa Matenggeng, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun