Mohon tunggu...
Desi
Desi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PPG Prajabatan

Acute daydreamer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghadapi Tantangan: Pengalaman Menempuh Pendidikan Profesi Guru Prajabatan 2022

7 Agustus 2023   12:46 Diperbarui: 10 Agustus 2023   10:35 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/

Apa itu Pendidikan Profesi Guru (PPG)?

Satu tahun belakangan saya disibukan dengan rutinitas baru yang amat padat dan cukup menguras energi dan mental saya. Setelah memutuskan untuk fokus memulai karir sebagai seorang guru, saya mulai menggali kesempatan untuk belajar lebih dalam mengenai profesi ini.

Disinilah pengalaman ini dimulai. Pada pertengahan tahun 2022, pemerintah mulai menggaungkan sebuah program baru yang memiliki visi memenuhi kebutuhan guru profesional yang untuk menggantikan kurang lebih 75.000 guru yang akan pensiun pada tahun 2023. Program ini disebut PPG Prajabatan.  

Pendidikan Profesi Guru yang biasa disingkat PPG merupakan program pelatihan dan pendidikan khusus untuk menghasilkan tenaga pendidikan yang profesional dan kompeten di bidangnya. PPG terbagi menjadi dua yakni PPG Dalam Jabatan da PPG Prajabatan.

Perbedaan keduanya terletak pada status dan pengalaman mengajar calon peserta. PPG dalam Jabatan ditujukan bagi guru yang sudah aktif mengajar, sedangkan PPG Prajabatan ditujukan bagi calon guru yang belum memiliki pengalaman mengajar dan akan memulai karirnya sebagai guru setelah menyelesaikan program tersebut.

PPG Prajabatan sendiri memberikan kesempatan bagi calon guru untuk belajar dengan beasiswa penuh selama dua semester yang totalnya 17.000.000 rupiah. Luar biasa bukan? Selain biaya pendidikan yang gratis, lulusan PPG Prajabatan juga akan mendapatkan Sertifikat Pendidik Profesional serta title tambahan Gr setelah lulus dari program ini. Tertarik?

Artikel ini saya tulis untuk membagikan pengalaman saya dalam berjuang menempuh pendidikan profesi guru dengan segala suka dukanya sehingga dapat memberikan gambaran tentang PPG Prajabatan bagi pembaca yang tertarik untuk mengikuti seleksinya.

Persiapan dan Seleksi 

Program  PPG Prajabatan melakukan seleksi yang cukup ketat dalam menyaring calon mahasiswa yang dapat mengikuti program ini. Perlu menjadi catatan bahwa PPG Prajabatan tidak hanya dapat diikuti oleh mahasiswa lulusan dari fakultas pendidikan dan keguruan saja, namun lulusan program studi lain yang masih linear dengan mata pelajaran tertentu di sekolah juga dapat mengikuti seleksi ini.

Sebagai contoh, seorang lulusan ilmu Ekonomi yang memiliki kemauan dan panggilan jiwa untuk menjadi seorang tenaga pendidik diberikan kesempatan untuk ikut mendaftar sebagai calon mahasiswa PPG pada bidang pelajaran IPS.

Untuk mengikuti seleksi ini terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dan dibaca pada laman resmi PPG Prajabatan  yakni https://ppg.kemdikbud.go.id/prajabatan.

Seleksinya sendiri terdiri dari tiga tahap yakni seleksi tahap I berupa pemberkasan dan pengisian esai,  seleksi tahap II berupa tes subtantif dimana peserta akan diuji terkait kemampuan bidang studi, literasi, dan numerasi, kemudian tahap seleksi III merupakan tes wawancara yang menjadi tahap akhir dari seleksi ini. Gambaran tentang tahapan seleksi dan pengalaman saya dalam mengikutinya dapat dibaca pada artikel ini

https://www.kompasiana.com/desi138/64d070664addee5539707b62/berbagi-pengalaman-dan-tips-mengikuti-seleksi-ppg-prajabatan 

Menapaki Dunia Kelas 

Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/
Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/

Selama menjalani program PPG Prajabatan, kita akan berkutat dengan rutinitas yang cukup padat. Perkuliahan di laksanakan sesuai dengan skema yang ditetapkan oleh masing-masing LPTK. Untuk kampus saya sendiri perkuliahan dilaksanakan setiap Senin - Jumat dengan pembagian waktu 2 hari belajar di kampus mulai pukul 07.30 - 15.30 dan 3 hari berikutnya dilaksanakan di sekolah mitra dimana praktik pembelajaran lapangan (PPL) di lakukan.

Selama perkuliahan di kampus, mahasiswa akan belajar secara hybrid yakni kombinasi pembelajaran tatap muka bersama dosen di kelas serta pembelajaran daring melalui LMS (Learning Management System) untuk mengunggah berbagai tugas mata kuliah yang diberikan.

LMS ini berupa paltform berisi mata kuliah, topik pembelajaran, tugas serta progres pembelajaran mahasiswa yang dapat diakses melalui akun mereka masing-masing. Sementara itu, PPL di laksanakan di sekolah mitra dimana mahasiswa dapat mempraktikan langsung ilmu yang didapat serta belajar beradaptasi dengan lingkungan sekolah, tanggung jawab sebagai guru, maupun cara pengelolaan kelas yang baik sebagai bekal bertugas setelah lulus nanti.

Perlu saya tekankan bahwa kegiatan PPL sangat berperan besar selama menempuh pendidikan PPG. Mengapa? Banyak sekali tugas, kewajiban, maupun tantangan yang akan dihadapi dan berkaitan erat dengan kegiatan PPL. Sebagai contoh, sebagian besar tugas di LMS akan menuntut mahasiswa untuk mengaitkan, mempraktikan, menganalisis, maupun melaporkan temuan mereka selama PPL di sekolah mitra.

Berdasarkan pengalaman saya, tugas-tugas tersebut berupa pelaksanaan observasi kelas, membuat profiling peserta didik pada kelas yang diampu, membuat video pembelajaran terkait penerapan konsep maupun pendekatan tertentu dalam pembelajaran seperti pembelajaran berdiferensiasi, kemampuan sosial emosional, integrasi nilai budaya dan banyak lagi.

Jadi, jangan lupa untuk terlebih dahulu membedah topik dan tugas di LMS ya! Hal ini akan sangat membantu kalian dalam mengantisipasi dan mempersiapkannya  di sekolah mitra nanti.

Mengatasi Tantangan Kelas 

Mengajar sebagai guru PPL tentu menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa PPG Prajabatan karena sebagian besar dari mereka belum memiliki banyak pengalaman dalam mengajar. Saya sendiri awalnya cukup kewalahan dalam menyusun rancangan pembelajaran, membuat media ajar, hingga mengelola kelas selama eksekusinya.

Apa yang kita rancang terkadang memerlukan beberapa penyesuaian ketika diterapkan di dalam kelas. Faktor yang mempengaruhi hal ini tentunya situasi kelas, keadaan peserta didik, serta kesiapan guru sendiri dalam mengajar. Sehingga melakukan evaluasi, perbaikan, dan praktik secara terus menerus perlu dilakukan.

Belajar dari Mentor dan Rekan Sejawat 

Eits, tapi jangan khawatir. Justru melalui program ini lah kita sebagai calon guru ditempa dan dipersiapkan untuk menjadi guru yang profesional. Masalah dan tantangan yang mahasiswa temui akan selalu menjadi topik pembahasan dalam diskusi di kelas. Bersama-sama dengan rekan mahasiswa serta dosen pengampu kita dapat mendiskusikan akar masalah, kaitannya dengan materi yang dipelajari pada topik tertentu, serta bersama-sama berdiskusi tentang solusi terbaik dalam menghadapi kasus yang ditemui di kelas masing-masing.

Disini kita akan belajar memecahkan masalah dibimbing dengan dosen pengampu mata kuliah serta masukan dari dosen pembimbing lapangan maupun guru pamong yang akan mendampingi mahasiswa selama menjalani kegiatan PPL di  sekolah mitra.

Mengoptimalkan Teknologi dalam Pembelajaran 

Mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran bagi mahasiswa pendidikan profesi guru adalah langkah penting dalam mempersiapkan diri untuk menjadi pendidik yang kompeten di era digital. Integrasi teknologi dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan penggunaan proyektor untuk menayangkan video pembelajaran dan slide presentasi yang interaktif dan menarik, penggunaan platform belajar yang dapat memfasilitasi pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik seperti ISL Collective,Quizizz, wordwall, dan banyak lagi.

Pengalaman saya sendiri adalah melakukan evaluasi  menggunakan Quizizz di akhir pembelajaran. Terlihat peserta didik sangat antusias mengerjakan kuis yang ditampilkan pada layar proyektor karena mereka dapat langsung memeriksa jawabannya dan mengetahui perolehan skor masing-masing. Dengan demikian, peserta didik dapat membangun pemahaman dengan lebih baik dan serta mengeksplorasi pembelajaran mereka sendiri dengan cara yang menyenangkan. Menghadirkan pembelajaran berbasis teknologi seperti ini merupakan salah satu karakterisitik guru profesional yang tidak hanya fokus pada penggunaan metode mengajar teacher’s centered yang diyakini kurang relevan untuk pembelajaran abad 21.  

Pertumbuhan dan Refleksi 

Salah satu skill yang diajarkan pada program ini adalah kemampuan guru dalam merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan dan mengambil pelajaran serta merancang rencana tindak lanjutnya dalam rangka memahami dan meningkatkan kinerja mereka sebagai pendidik. Dalam pendidikan profesi guru, refleksi pembelajaran tidak hanya menjadi tugas yang harus dilakukan, tetapi juga menjadi kebiasaan yang harus ditanamkan dalam diri calon guru.

Pada kegiatan PPL selama menjalani program ini, saya belajar membuat rancangan pembelajaran saya sendiri yang didasari oleh hasil observasi dan profiling peserta didik. Saya belajar menentukan metode dan strategi pengajaran yang tepat untuk peserta didik dengan karakteristik kelas yang saya ampu. Rancangan tersebut kemudian saya implementasikan dalam kegiatan pembelajaran yang didampingi oleh guru pamong serta dibimbing pula oleh Dosen Pembimbing Lapangan.

Setelah praktik dilaksanakan apakah selesai sampai disana? Tentu tidak. Justru disinilah bagian pentingnya yaitu melakukan refleksi dan rencana tindak lanjut yang disusun dalam bentuk laporan dan menjadi salah satu tugas yang akan diunggah pada LMS masing-masing. Kegiatan ini sangat membantu saya dalam memahami apa yang telah berhasil dan belum berhasil saya lakukan di kelas yang saya ajarkan.

Selain itu, saya juga belajar untuk melihat kekurangan diri dan melakukan perbaikan lewat diskusi dan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing lapangan saya. Dari sini saya belajar bahwa menjadi guru yang reflektif dan senantiasa melakukan perbaikan merupakan ciri lainnya dari guru yang profesional.Dengan refleksi yang terus-menerus, calon guru dapat mengasah keterampilan mereka, memperdalam pemahaman mereka tentang diri sendiri dan siswa, dan mengintegrasikan pembelajaran dari pengalaman mereka ke dalam praktik pengajaran yang lebih efektif dan bermakna.

Kesimpulan

Selama menempuh pendidikan profesi guru ini, ada banyak pelajaran yang dapat saya petik dan ilmu baru yang saya peroleh. Pendidikan ini membawa saya menyelami lebih dalam tentang makna profesi guru dan tanggung jawab keprofesionalitasan apa saja yang mesti saya kuasai.

Mulai dari pentingnya mempersiapkan diri dan kesungguhan dalam berkomitment untuk menjadi seorang guru profesional hingga bagaimana menghadapi tantangan selama menempuh pendidikan ini yang cukup mengurus energi dan pikiran. Tapi saya percaya, apa yang telah saya lalui ini sedikit banyak telah memberikan saya bekal untuk menjadi seorang pendidik yang profesional dan yang terpenting adalah menjadi pendidik yang tidak hanya mengajar tapi mau belajar sepanjang hayatnya.

Untuk kalian yang ingin memulai dan tertarik untuk menjadi seorang guru profesional, jangan ragu untuk mengikuti PPG Prajabatan yang menjadi program pemerintah ini ya. Semangat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun