Mohon tunggu...
Desi Nurhayati
Desi Nurhayati Mohon Tunggu... Atlet - Atlet

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Beberapa Permainan Tradisional Dalam Pembelajaran PJOK

10 Desember 2022   23:27 Diperbarui: 10 Desember 2022   23:51 3904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengertian Permainan Tradisional

  •             Istilah permainan berasal dari kata ‘‘main’’ yang mendapat imbuhan ‘‘per-an’’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘‘main’’ adalah berbuat sesuatu yang menyenangkan hati. Dengan demikian ‘‘permainan’’ adalah sesuatu yang dipergunakan untuk bermain, barang atau sesuatu yang dipermainkan.
  •             Ahmad Yunus juga menjelaskan bahwa permainan tradisional adalah suatau hasil budaya masyarakat, yang berasal dari zaman yang sangat tua,yang telah tumbuh dan hidup hingga sekarang, dan ada juga masyarakat pendukungnya yang terdiri atas tua muda, laki-perempuan, kaya miskin, rakyat bangsawan, dan dengan tidak membedakan satu sama lain. Permainan tradisional memiliki berbagai latar belakang yang bercorak rekreatif, kompetitif, pedagogis, magis, dan religius.

Manfaat Permainan Tradisional

  • Anak menjadi lebih aktif.
  • Bisa digunakan sebagai terapi terhadap anak.
  • Mengembangkan kecerdasan intelektual anak.
  • Mengembangkan kecerdasan logika anak.
  • Mengembangkan kecerdasan emosi antarpersonal anak.
  • Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak.
  • Mengembangkan kecerdasan natural anak.
  • Mengembangkan kecerdasan spasial anak.
  • Mengembangkan kecerdasan spiritual anak.
  • Mengembangkan kecerdasan musikal anak

Sebanyak 57 permainan tradisional yang telah teridentifikasi tersebut dikelompokkan menjadi 3, yaitu permainan lagu, permainan gerak /fisik, dan permainan gerak dan lagu atau gerak yang di sertai lagu.

  • Permainan yang melibatkan lagu antara lain: gedang gepeng, risirisan tela, hanacakara,kubuk, lir-ilir, kursi jebol.
  • PePermainan yang melibatkan gerak fisik antara lain: balapan sempol, gobak sodor, engklel, bakiak, kasti, dakon, lurah-lurahan, obar-abir, ambah- ambah lemah, dan sobyung.
  • rmainan yang melibatkan gerak dan lagu antara lain: gula ganti, lepetan, buta-buta galak, kacang goreng, kembang jagung, iwak emas, jaranan, baris rampak, kupu kuwi, walik jambul dan lain sebagainnya. P

Jenis Permainan Tradisional

Gobak Sodor

Permainan gobak sodor merupakan permainan menghalangi lawan untuk mencapai garis akhir. Permainan ini dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari tiga orang. Satu tim sebagai penghalang dan satu tim sebagai penyerang. Gobak sodor dimainkan pada lapangan berbentuk bujur sangkar yang pembatasnya ditandai dengan kapur. Posisi penyerang dan penjaga ditukar ketika pemain penyerang disentuh oleh pemain penghalang. Gobak sodor merupakan permainan beregu. Dalam permainan ini, terdapat banyak gerakan yang tidak sederhana. Permainan gobak sodor memiliki manfaat penting yaitu untuk melatih fokus, kelincahan, dan motorik gerak anak.

Engklek

Permainan engklel memiliki banyak manfaat untuk tubuh anak

  • Melatih koordinasi mata, tangan, dan kontrol gerak.
  • Melatih kemampuan perencanaan gerak dan kemampuan dalam eksekusi gerakan sesuai dengan perubahan konsep main. 
  • Melatih keseimbangan tubuh dan postural untuk menunjang kemampuan duduk tenang saat belajar. 
  • Melatih kemampuan visual spasial dengan memperhatikan setiap bentuk, ruang, dan garis saat melompat.
    Bakiak

Manfaat permainan Bakiak

  • melatih koordinasi gerak anak
  • melatih kerjasama
  • melatih kesabaran

Kasti

Kasti adalah bentuk olahraga aerobik dan latihan interval yang baik untuk tubuh. Selain melempar, memukul, dan mengejar serta menangkap bola, pemain diharuskan banyak berlari sejauh mana bola kasti (biasa bola tenis) terpukul atau saat merebut base.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun