Ditulis oleh Deshy Putri Anggraini dan Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.Â
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret SurakartaÂ
Halo teman teman! Kita sebagai manusia tentunya membutuhkan bantuan orang lain. Karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, manusia membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa dihasilkan dari ucapan manusia sebagai simbol bunyi yang tersusun atas beberapa kata hingga kalimat baik secara lisan maupun tulis.
Ferdinand de Saussure (1857-1913 M), seorang linguis asal Swiss yang dinobatkan sebagai Bapak Pelopor linguistik modern, membuat rumusan esensial tentang bahasa. Menurutnya, bahasa dapat dipilah menjadi tiga pilar, yaitu:
1. Langage (bahasa pada umumnya, seperti manusia memiliki bahasa).
2. Langue (bahasa tertentu, sebuah sistem tentang bahasa. Misalnya bahasa Jawa, bahasa Indonesia).
3. Parole (ujaran, tuturan).
Pemikirannya tentang bahasa yang dikategorikannya menjadi tiga pilar tersebut berkembang menjadi bahan penelitian dan referensi oleh para peneliti bahasa hingga sekarang.
Bahasa adalah sebuah sarana untuk berkomunikasi. Bahasa juga sebagai sarana untuk menyampaikan, pendapat, dan argumentasi kepada pihak lainnya. Karena itu, bahasa memiliki peran sosial penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat luas (Adolf Hualai, 2017: 7 dan Gorys Keraf, 1994: 3).
Bahasa juga digunakan sebagai bahasa negara yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dulunya berasal dari bahasa Melayu yang menjadi lingua franca. Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai bahasa resmi nasional kenegaraan, alat pemersatu antar suku bangsa, sarana pengantar pendidikan, sarana ilmu pengembangan dan teknologi  dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, penting bagi kita menggunakan bahasa dengan baik dan benar, yaitu dengan cara memperdalam ilmu linguistik. Linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa. Â Beberapa ahli bahasa (linguis) mendefinisikan linguistik sebagai ilmu atau studi tentang bahasa. Webster (1981) menyebut linguistik sebagai the study of human speech including the units, nature, structure, and modification of language 'studi mengenai ujaran manusia meliputi kesatuan, hakekat, struktur dan perubahan bahasa'.
Linguistik umum merupakan bidang keilmuan yang mempelajari bahasa dari berbagai aspek. Topik penelitian linguistik, yaitu sebagai berikut :
1. Fonologi: Ilmu yang mempelajari bunyi-bunyian dalam bahasa dan bagaimana cara pengelompokannya.
2. Morfologi: Ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk pembentukan kata, struktur kata, organisasi kata, dan klasifikasi tata bahasa.
3. Sintaks: Ilmu yang mempelajari tentang tata bahasa dan struktur kata hingga kalimat.
4. Semantik : Ilmu yang mempelajari tentang makna dalam bahasa dan bagaimana makna itu dibentuk dan ditafsirkan.
5. Pragmatik: Ilmu yang mempelajari tentang bagaimana bahasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari dan konteks sosial.
6. Sosiolinguistik : Ilmu yang mempelajari tentang keanekaragaman bahasa, masyarakat, dan peranan bahasa dalam masyarakat.
7. Psikolinguistik: Ilmu yang mempelajari tentang memahami bagaimana bahasa diproses dalam pikiran manusia.
8. Neurolinguistik : Ilmu yang mempelajari tentang hubungan  bahasa dan struktur otak.
9. Historis Linguistik: Ilmu yang melacak perubahan bahasa  dan perkembangan bahasa dari waktu ke waktu.
10. Linguistik Terapan: Ilmu yang mempelajari tentang menerapkan pengetahuan linguistik di berbagai bidang seperti pengajaran bahasa, penerjemahan, dan pengembangan teknologi bahasa.
Mengapa linguistik itu penting?
* Kita harus mempelajari linguistik agar memahami keterampilan berbicara dan menulis dengan mempelajari tata bahasa, sintaksis, sematik, fonologi, morfologi, pragmatik, psikolinguistik  dan lain sebagainya.
* Dengan mempelajari linguistik kita akan lebih memahami struktur, aturan, dan variasi dalam bahasa.
* Linguistik dapat membantu berkomunikasi dengan bahasa yang lebih efektif dan dapat membantu merancang program pembelajaran yang efisien kepada peserta didik nantinya.
* Dapat mengembangkan keterampilan analis, seperti analisis data, analisis wacana dan analisis teks yang lebih mendalam agar dapat memahami pesan dan makna yang terkandung didalamnya.
* Dapat mengembangkan keterampilan kongnitif.
Kurangnya pemahaman terhadap ilmu linguistik dapat menimbulkan kesalahpahaman komunikasi, kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif, terdapat konflik dalam interaksi, tidak dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar, tidak mengetahui struktur bahasa dan lain sebagainya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, sangat penting belajar linguistik dalam pengajaran bahasa Indonesia. Karena dengan mempelajari linguistik kita dapat memahami pengajaran bahasa Indonesia maupun bahasa asing dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu dalam linguistik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H