Mohon tunggu...
Deshinta Setyawan Putri
Deshinta Setyawan Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sifat saya yang cepat beradaptasi menjadi salah satu kelebihan saya dimana saya dapat dengan mudah masuk dan beradaptasi di lingkungan yang baru yang membuat saya dapat memaksimalkan jaringan secara profesional. Dengan latar belakang sebagai mahasiswa Teknik Informatika yang menguasai komputer dan pemrograman serta memiliki kemampuan di bidang desain grafis dan fotografi, saya dapat mengoperasikan beberapa perangkat keras dan perangkat lunak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tantangan dan Peluang Teknologi Multi-Mode dalam Jaringan Seluler

11 Oktober 2024   00:15 Diperbarui: 11 Oktober 2024   00:24 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Teknologi Komunikasi (Sumber: https://www.freepik.com/freepik)

Ini menunjukkan adanya trade-off yang tidak dapat dihindari antara peningkatan performa keseluruhan dan kebutuhan untuk mempertahankan kualitas layanan bagi pengguna yang masih menggunakan teknologi lama. 

Solusi seperti Restricted Multi-Mode Access (RMA) yang diusulkan oleh penulis memungkinkan penyedia layanan untuk membatasi akses multi-mode ketika performa jaringan mulai menurun, tetapi ini tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah penurunan performa pengguna single-mode.

Dalam konteks teknologi masa depan seperti 5G, yang mengandalkan efisiensi spektrum dan kecepatan data yang lebih tinggi, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa akses multi-mode adalah langkah yang logis. Teknologi seperti Joint Multi-Mode Access (JMA) memungkinkan agregasi sumber daya secara optimal tanpa terlalu mengorbankan pengguna single-mode. 

Dalam simulasi yang dilakukan, JMA berhasil meningkatkan throughput rata-rata sel hingga 7,16%, sementara dampak terhadap pengguna single-mode tetap di bawah 47,09%. Ini memberikan landasan kuat bagi adopsi teknologi ini dalam pengembangan infrastruktur telekomunikasi di masa depan.

Meskipun begitu, implementasi penuh dari solusi ini tidak terlepas dari tantangan teknis dan operasional. Penyedia layanan telekomunikasi perlu meningkatkan infrastruktur jaringan mereka untuk dapat mendukung agregasi carrier multi-RAT secara efektif. Selain itu, pengguna perlu didorong untuk beralih ke perangkat multi-mode yang mendukung berbagai teknologi akses radio agar solusi ini dapat diterapkan secara luas dan berhasil.

Dari penelitian Ahmed Alsohaily dan Elvino S. Sousa, jelas bahwa akses multi-mode dalam jaringan multi-RAT merupakan inovasi yang sangat potensial untuk meningkatkan efisiensi spektrum dan performa jaringan seluler di masa depan.

 Dengan peningkatan throughput hingga 33,22% bagi pengguna multi-mode dan peningkatan throughput sel sebesar 7,16% melalui metode Joint Multi-Mode Access (JMA), teknologi ini dapat menjadi fondasi penting bagi pengembangan jaringan 5G dan generasi selanjutnya.

Namun, implementasi teknologi ini juga memerlukan perhatian khusus pada dampak terhadap pengguna single-mode, yang mengalami penurunan performa hingga 54,48%. 

Oleh karena itu, penyedia layanan harus mempertimbangkan strategi implementasi yang seimbang antara pengguna lama dan baru, serta memperbarui infrastruktur untuk mendukung agregasi carrier lintas RAT. Jika tantangan ini bisa diatasi, teknologi multi-mode dapat menjadi solusi ideal untuk memenuhi kebutuhan data yang terus meningkat di era digital.

Referensi

Alsohaily, A., & Sousa, E. S. (2015). On the utilization of multi-mode user equipment in multi-radio access technology cellular communication systems. IEEE Access, 3, 787-792. https://doi.org/10.1109/ACCESS.2015.2440992

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun