Bangsa yang kaya, Katanya harus mengingat sejarah. Namun apakah ungkapan itu juga berlaku di Bogor?
Baik di kota maupun kabupaten, Bogor memang diselimuti sejarah. Bogor kaya akan cerita-cerita lama dan peninggalannya. Namun sayang, peninggalan-peninggalan yang menjadi saksi bisu bagaimana Bogor bertumbuh dari waktu ke waktu itu, justru kian dilupakan.
Salah satu diantara banyaknya peninggalan sejarah yang dilupakan ialah Tugu Lonceng. Bangunan tersebut sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, dan tugu tersebut diperkirakan sudah berusia ratusan tahun silam. Peninggalan ini, dahulu menjadi saksi bisu perjalanan zaman, kini hanya menampilkan tanda-tanda keusangan dan kelalaian. Padahal, tanah kita sudah dijarah, Kekayaan alam kita sudah dijajah, jadi peninggalan -peninggalan inilah warisan yang bisa kita rawat keberadaannya bersama-sama bukan malah lenyap termakan usia.
Tugu Lonceng berada di Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Bangunan ini dahulunya digunakan sebagai penanda waktu kerja bagi para pekerja kebun karet di wilayah tersebut.
Sayangnya, kondisinya semakin memburuk karena minimnya perawatan. Warga setempat berharap agar pemerintah dapat mengalokasikan dana dan sumber daya untuk memulihkan dan melestarikan bangunan ini.
“Bagunan ini peninggalan sejarah. Warisan bernilai ini udah tua banget, tapi sayangnya terbengkalai, ga keurus. Sayang banget karena harusnya ada upaya pelestarian baik dari warga maupun dari pemerintah.” Ucap Ucil, Warga setempat saat dikonfirmasi pada Minggu 13 November 2023.
Saat ini, Tugu Lonceng hanya menyisakan tiga pilar yang sudah tak lagi berdiri tegak. Loncengnya pun sudah hilang entah kemana. Barangkali dicuri atau memang dibiarkan terbengkalai dan di simpan orang.
Masyarakat mesktinya menyoroti dan mendesak akan pemulihan kepedulian budaya di Bogor. Meskipun Bogor kaya akan warisan sejarah yang mencakup bangunan bersejarah, situs arkeologi, dan kekayaan budaya lainnya, pengabaian terhadap pemeliharaan dan pemugaran telah menyebabkan penurunan yang signifikan dalam nilai sejarah dan keindahan budaya kota ini.
Pentingnya melestarikan peninggalan sejarah tidak hanya berdampak pada identitas lokal, tetapi juga pada pariwisata dan pemahaman generasi mendatang tentang sejarah yang membentuk komunitas Bogor. Dalam situasi ini, diperlukan seruan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait lainnya terhadap urgensi pelestarian dan pemulihan peninggalan sejarah.
Perlu adanya upaya kolaboratif yang melibatkan komunitas lokal, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan terkait untuk merancang program pemeliharaan yang berkelanjutan. Adanya dana yang memadai dan rencana strategi untuk memulihkan, merawat, dan meningkatkan kekayaan budaya Bogor perlu diwujudkan.
Melalui langkah-langkah ini, diharapkan Bogor dapat kembali bersinar sebagai kota yang tidak hanya modern namun juga memegang teguh akar sejarahnya.
Saat matahari terbenam di situs-situs bersejarah di Bogor, akan selalu ada ada perayaan pulang seperti halnya sejarah yang berulanh. Begitupun seharusnya dimana muncul apresiasi baru. Hal ini sudah jelas merupakan seruan bagi masyarakat, tokoh masyarakat, dan dunia usaha untuk bersatu dan melestarikan warisan yang barangkali menjadikan Bogor sebagai kota dengan wisata masa lalu yang menarik dan penuh cerita juga cinta didalamnya.
Selain dari Masyarakat dan pemuda yang guyub dalam kepedulian mereka terhadap peninggalan sejarah, Pimpinan kota juga didesak untuk mengambil tindakan proaktif untuk menjaga aset bersejarah tersebut. Peningkatan kebijakan pelestarian, peningkatan pendanaan untuk proyek restorasi, dan kemitraan dengan sektor swasta diusulkan sebagai langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjamin kelestarian warisan budaya Bogor.
Perlunya percepatan terhadap pelestarian peninggalan sejarah ini juga karena faktor geografis. Bogor yang dikenal sebagaimana Kota Hujannya membuat bangunan-bangunan peninggalan sejarah juga mendapat perawatan yang semestinya. Selain itu melihat dari peluang mengenalkan sejarah pada generasi muda juga bisa lebih menyenangkan jika bangunan peninggalan sejarahnya terawat dan diingat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H