Sumurup, Bendungan, Trenggalek (27/10/2022). Mahasiswa KKN-T Universitas Negeri Malang bersama ahli gizi dari Puskesmas Bendungan sebagai pemateri mengadakan sosialisasi pentingnya gizi seimbang pada siswa-siswi MTS dengan tujuan untuk mendukung program penurunan angka stunting warga Desa Sumurup khususnya dikalangan pemuda sebagai generasi awal yang dilaksanakan di MTS Guppi.Â
Stunting atau masalah kurang gizi kronis yang disebabkan karena kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya ini menjadi fokus program pemerintah Desa Sumurup. Seperti yang kita ketahui bahwasannya stunting dapat menjadi siklus berkelanjutan pada wanita penderita anemia yang kemudian hamil dengan kondisi gizi kurang akan beresiko lebih tinggi melahirkan bayi stunting.
Sosialisasi ini diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas 9 MTS Guppi yang dilaksanakan selama dua hari. Kegiatan di hari pertama diawali dengan pemberian materi isi piringku gizi seimbang yang disampaikan oleh Ibu Ratna Yulianti, S.Gz., Ahli Gizi Puskesmas Bendungan dimana sebelumnya telah disediakan properti berupa gambar makanan, wadah bekal makanan dan siswa-siswi diminta untuk membuat menu makanan sesuai dengan apa yang telah mereka konsumsi saat sarapan selanjutnya dipresentasikan dan pemateri akan memberikan evaluasi terkait menu gizi seimbang yang sesuai. (22/10)
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar siswa-siswi memahami gizi seimbang yang sesuai dan seharusnya mereka konsumsi dalam kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar tanpa mengeluarkan biaya yang berarti.
Pada hari kedua Maharani, Mahasiswa KKN Tematik UM memberikan materi terkait isi piringku pedoman gizi seimbang dalam mencegah stunting dengan menjelaskan apa saja aspek yang ada dalam pedoman umum gizi seimbang, yakni isi piringku, aktivitas fisik 30 menit per hari, minum air 8 gelas sehari dan cuci tangan dengan sabun. Selain itu, ia juga mengajarkan bagaimana cara menghitung BMI (Body Massa Indeks) agar dapat mengetahui kondisi berat badan tubuh tergolong kurus, normal, gemuk atau obesitas serta memaparkan ukuran tinggu badan yang disarankan sesuai dengan kondisi badan (kecil, sedang, dan besar).
Setelah sosialisasi selesai dilaksanakan mahasiswa KKN Tematik UM memberikan lembar evaluasi sebagai tolak ukur pemahaman siswa-siswi MTS dalam menyerap materi yang telah diberikan, disisi lain peserta juga diminta menuliskan hasil BMI masing-masing sebagai informasi dalam mengetahui status gizinya. (8/11)
"Harapan saya kegiatan ini dapat menambah wawasan teman-teman MTS Guppi untuk lebih memerhatikan asupan gizi seimbang dalam setiap mengonsumsi makanan yakni tersedia makanan pokok, protein, sayur, dan mineral, sehingga asupan gizi terpenuhi dan meminimalisir kurangnya gizi kronik yang beresiko menyebabkan stunting." Ucap Maharani sebagai ketua program kerja.
Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan baik karena antusiasme dari pemateri dan para peserta yang mengikuti kegiatan ini hingga akhir acara.
Penulis : Maharani Aulia Ayuningrum
DPL : Dr. Agung Winarno M.M
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H