PMM 79 Resmi Dibuka oleh Kepala Desa Sumengko Gresik

Rabu (12/08/2020), Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang mengadakan pembukaan Pengabdian Mayarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktimu Negeri di balai Desa Sumengko, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.  Kegiatan PMM kelompok 79 gelombang 5 Universitas Muhammadiyah Malang  dilakukan selama 30 hari dengan didampingi dan dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan, yaitu Bapak Denar Regata Akbi, S.Kom., M.Kom. 

Kegiatan PMM dilakukan oleh 5 anggota kelompok yang masing-masing dari program studi yang berbeda, yaitu Nur Islakhun Nisa'dari program studi Pendidikan Biologi  selaku ketua, Fatimatuzzahra dari program studi Ilmu Hukum selaku humas, Addini Dwi Puspita dari program studi Akuntansi selaku sekertaris, Hardimas Prasetyo Nur Mahadi dari program studi Akuntansi selaku bendahara, dan Muhammad Caca Dharmawan dari program studi Akuntansi selaku PDD (publikasi, dekorasi, dan dokumentasi).

PMM kelompok 79 gelombang 5 mengambil tema "Edukasi Masyarakat Desa Sumengko dalam Menghadapi Perubahan Pola Hidup pada Situasi Covid-19 Adaptasi New Normal". Pembukaan PMM 79 Desa Sumengko dilakukan dengantetap menerapkan protokol ksehatan. Pembukaan PMM 79 juga dihadiri langsung oleh kepala desa Sumengko, perangkat desa Sumengko, bidan desa, dan warga desa Sumengko.  Dalam sambutannya, Bapak M. Mashabi selaku kepala desa Sumengko mengapresiasi dengan adanya kegiatan PMM dari Universitas Muhammadiyah Malang. Beliau mengatakan "dengan adanya kegiatan PMM dari Universitas Muhammadiyah Malang, warga Sumengko akan paham akan hal apa saja yang nantinya dilakukan dalam menghadapi perubahan pola hidup pada situasi covid-19".

Saat pembukaan, anggota kelompok PMM 79 mengemukakan tujuan dilakukannya kegiatan PMM Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak hanya itu, anggota kelompok PMM 79 juga mengemukakan beberapa program kerja yang nantinya akan dijalankan. Nur Islakhun Nisa' selaku ketua PMM kelompok 79 juga berharap bahwa sosialisasi yang diberikan nantinya dapat membantu masyarakat desa dan dapat diterapkan secara berkelanjutan. Sehingga penyebaran virus covid-19 dapat dicegah penularannya.