Pada hari Rabu (26/10/2022), kelompok Pengabdian Masyarakat UM 2022 mengadakan pelatihan dan penanganan DBD bagi kader kesehatan Desa Sumberagung dalam rangka mencegah penyebaran penyakit DBD. Kegiatan inti yang dilaksanakan adalah pemaparan materi seputar DBD dan pelatihan pemberian mousticide pada bak penampungan air keluarga.
Puncak musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan September hingga November dimana setiap awal musim hujan berbeda-beda di tiap daerah Indonesia. Musim hujan seperti ini menjadi potensi besar bagi nyamuk Aedes aegypti untuk tumbuh dan berkembang. Nyamuk Aedes aegypti adalah sumber penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
DBD adalah penyakit yang menginfeksi manusia lewat gigitan nyamuk dan menyebar melalui aliran darah. Penyakit ini memiliki gejala seperti sakit kepala luar biasa, nyeri seluruh badan, merasakan bengkak di seluruh tubuh, hingga ruam. DBD memiliki masa kritis dimana saat suhu badan meningkat lalu menurun, dan butuh waktu kurang lebih seminggu untuk pulih dari penyakit ini tergantung dari kekebalan tubuh penderita.Â
Kegiatan dihadiri oleh 30 orang kader perwakilan dari 6 dusun dan dimulai dengan pengenalan penyakit: kasus DBD tahun 2021/2022, pengertian DBD, gejala DBD, siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, serta langkah pencegahan penyakit DBD. Pengenalan berlangsung selama kurang lebih 30 menit termasuk sesi diskusi tanya jawab dan berjalan secara baik dan kondusif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H