Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 27 Universitas Muhammadiyah Purworejo melakukan Sosialisasi mengenai "Pemberdayaan Wanita dengan meningkatkan pemahaman tentang pencegahan pernikahan dini dan Pengenalan produk serundeng laos serta pengenalan teknologi digital". Kegiatan ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK Desa Redin dan di hadiri 6 narasumber dari Bapak/Ibu Dosen Universitas Muhammadiyah Purworejo. Pemateri Pertama mahasiswa KKN memperkenalkan produk De Laos Serundeng Laos Original kepada ibu-ibu PKK Desa Redin. Produk De Laos Serundeng Laos Original merupakan olahan makanan yang terbuat dari lengkuas yang dimasak menggunakan resep tradisional, dengan lama pembuatan 3-4 jam, sehingga menghasilkan rasa khas Olahan ini menjadikan De Laos Sangat cocok untuk dijadikan lauk pauk ataupun bahan camilan dengan rasa seperti abon.
           Sosialisasi De Laos Serundeng Laos Original tidak hanya mensosialisaikan saja, namun produk ini bisa menambah UMKM di Desa Redin. Produk ini sangat cocok untuk UMKM di Desa Redin, karena di Desa Redin bahan dasar pembuatan serundeng Laos sangat melimpah. Pembuatan serundeng laos sama seperti serundeng biasanya, Namun serundeng ini hanya berbahan dasar laos, kelapa dan bumbu rempah. Cara pembuatanya yaitu Loas dan Kelapa di parut hingga halus dengan perbandingan 2 banding 1, laos di peras terlebih dahulu hingga keluar air sarinya. Setelah itu laos, kelapa, dan bumbu rempah (yang sudah di haluskan) di campur jadi satu, lalu bahan-bahan tersebut di masak tanpak minyak menggunakan teflon anti lengket, sampai tekstur serundeng mengering. Harapannya dalam memperkenalkan serundeng laos ini dapat memberikan inovasi baru kepada ibu -- ibu PKK di Desa Redin.
              Mahasiswa KKN UMPwr juga mengenalkan teknologi digital kepada ibu-ibu PKK desa Redin. Pelatihan teknologi digital diantaranya yaitu dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang berkembang yaitu marketplace. Contoh marketplace yang kami sosialisasikan salah satunya yaitu Shopee. Dengan menggunakan marketplace shopee masyarakat dapat memasarkan produk UMKM dalam jangkauan kecil hingga ke jangkauan luas.
              Di desa Redin masih banyak remaja berkisar dibawah 18 tahun dan rata-rata belum selesai sekolah dikarenakan adanya pernikahan dini sehingga tingkat perceraian pun semakin tinggi. Pengaruh pada pernikahan dini yaitu yang pertama dari tradisi masyarakat setempat karena di desa Redin sendiri memiliki pemikiran bahwa kalau perempuan semakin lama belum menikah maka disebut perawan tua. Pengaruh yang kedua yaitu remaja desa Redin sudah mulai mengikuti zaman tentang media sosial sehingga banyak yang meniru perilaku yang buruk dari media sosial tersebut. Terkadang dimasa remaja mereka masih membutuhkan pengakuan dari orang lain. Remaja saat ini lebih aktif di media sosial daripada di dunia nyata karena di media sosial mereka bisa mengekspresikan diri dan lebih diakui oleh orang lain. Selain itu terdapat faktor yang mempengaruhi remaja lebih aktif disosial media dikarenakan peran orang tua yang kurang, salah satunya adanya jarak antara anak dengan orang tua sehingga anak menjadi tidak terbuka dengan orang tua. Kebanyakan remaja yang menikah dini belum adanya kematangan emosional dan finansial. Maka dari itu mahasiswa KKN UMPwr memberikan sosialisasi kepada ibu-ibu PKK tentang cara mendidik anak untuk mencegah pernikahan dini dengan harapan untuk mencegah pernikahan dini pada anak remaja.
      Selain mengadakan Sosialisasi kepada ibu ibu pkk, Mahasiswa KKN juga mengadakan senam sehat pada tanggal 20/01/2024 dengan menghadirkan instruktur senam yang berpengalaman. Tujuan dari mengadakan senam sehat adalah untuk kegiatan positif para mahasiswa dan warga desa redin sekaligus menjadi ajang keakraban mahasiswa KKN dengan warga sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H